News

Pompa Portable Harus Dimaksimalkan karena Banjir di Kota Semarang Mulai Surut


Banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang sudah mulai berangsur surut. Karena itu, penanganan banjir dengan memaksimalkan kinerja pompa-pompa milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan BBWS Pemali-Juana kini tinggal menunggu waktu.

Mungkin anda suka

Meski demikian, Wali Kota Semarang, Hevearita Guanryanti Rahayu terus mendorong pemanfaatan pompa-pompa portable. Seperti penanganan banjir di Jalan Kaligawe dan sekitarnya yang memaksimalkan kinerja Rumah Pompa Tenggang.  

“Di Rumah Pompa Tenggang sedang hidup empat pompa dan ada tambahan lagi floating pompa dan mobile pompa, sehingga ada sembilan pompa yang dihidupkan baik yang eksisting maupun pompa yang mobile,” ujarnya seperti mengutip dari InilahJateng, Sabtu (16/3/2024). 

Masih menurutnya, saat ini elevasi air laut sudah mulai turun. Lalu lintas di Jalan Raya Kaligawe pun sudah mulai lancar, meski yang melintas masih kendaraan truk besar. 

Dia menekankan agar dua rumah pompa pengendali banjir di Kaligawe dan sekitarnya yakni Tenggang dan Sringin agar terus beroperasi. Ia juga meminta agar pintu-pintu air tetap dibuka. 

“Dan pompa lainnya juga sudah ada banyak, di belakang RS Sultan Agung ada lima pompa, ditambah lagi baru saja kiriman lagi dari BBWS. Jadi nanti kalau bisa dipecah,” tuturnya. 

Hasil pantauannya tinggal beberapa wilayah di empat kecamatan yakni Pedurungan, Semarang Utara, Genuk dan Gayamsari yang sebagian wilayahnya masih terendam banjir. Namun ketinggian air sudah turun signifikan. 

“Di Tambakrejo yang kemarin banjir setinggi dada orang dewasa, kini sudah surut bahkan sudah bersih. Karena ada pompa yang bisa menarik ke Banjir Kanal Timur (BKT) dan Alhamdulillah itu pompa baru, di tahun 2023 kemarin bisa terealisasi. Kemudian hanya tinggal di depan SPBU dekat makam Sunan Terboyo, karena di sana memang aliranya Kali Tenggang, yang saat ini Kali Tenggang penuh menunggu aliran air pompa di Rumah Pompa Tenggang. Tapi Kali Tenggang insya-Allah saat ini sudah mulai surut, kini ketinggian air sudah tinggal semata kaki,” paparnya.

Kemudian di wilayah Muktiharjo Kidul dan wilayah Kecamatan Semarang Utara lainnya, banjir hanya tinggal RW 13 dan RW 14 dan hanya jalannya saja. Kemudian banjir yang masih tinggi ada di wilayah Genuk, Terboyo Wetan, Gebangsari, Genuksari, Dongbiru dan ini memang menunggu juga aliran pompa air Seringin, dan depan RSI Sultan Agung.  

“Diharapkan rob menurun karena saat ini masih tinggi juga. Kami sudah berkoordinasi dengan kepala BBWS semoga sehari atau maksimal dua hari dari kemarin sudah mulai surut. Karena dari kepala balai juga sedang menunggu pompa-pompa portable dari wilayah-wilayah tidak terdampak banjir,” ujarnya.

Back to top button