Ototekno

Pakar ITB: Kecelakaan Maut Kerap Terjadi Akibat Penggunaan Spareparts KW


Pakar otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan bahwa kelalaian dalam pemeliharaan kendaraan dan penggunaan komponen palsu merupakan faktor utama yang menyebabkan kecelakaan maut yang seringkali merenggut nyawa penumpang.

Mungkin anda suka

“Penggunaan spareparts KW atau penundaan penggantian akibat jam operasional yang sangat padat, penekanan pada target keuntungan yang berakibat pada pengabaian keselamatan,” kata Yannes mengutip Antara, Jumat (17/5/2024)

Menurut Yannes, banyak pemilik dan sopir kendaraan tidak merawat armada mereka sesuai standar yang berlaku, sehingga sering mengabaikan berbagai aspek keselamatan. Hal ini menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan maut.

“Ketidakpatuhan pengelola terhadap regulasi keselamatan dan kelayakan jalan serta sistem pengawasan internal yang tidak memadai untuk memastikan kondisi bus layak jalan,” tambahnya.

Dia juga menyoroti minimnya kesadaran akan pentingnya literasi keselamatan berkendara baik dari pihak individu maupun perusahaan penyedia jasa armada. “Kecelakaan maut bus akibat rem blong merupakan tragedi yang berulang kali terjadi di Indonesia, pada umumnya akibat dari kelalaian manusia,” jelas Yannes.

Sebagai contoh, kecelakaan maut baru-baru ini terjadi di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB. 

Insiden tersebut melibatkan bus yang membawa rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok. Akibat rem yang tidak berfungsi, bus tersebut kehilangan kendali saat melintasi jalur menurun, oleng ke kanan, menyeberangi jalur berlawanan, dan menabrak kendaraan minibus yang melintas. Bus akhirnya terguling dengan posisi ban kiri berada di atas dan menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.

Kejadian tragis tersebut merenggut nyawa 11 orang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Insiden ini kembali menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi keselamatan dan pemeliharaan armada kendaraan sesuai standar untuk mencegah kecelakaan maut di masa mendatang.

Back to top button