Market

Freeport Tagih Janji Jokowi Teken Perpanjangan IUPK di Akhir November 2023

Meski kontrak baru berakhir 2041, PT Freeport Indonesia (PTFI/Freeport) meminta adanya kejelasan atas izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Bahasa halus dari ingin perpanjangan.

Tak sedang bercanda, Presiden Direktur (Presdir) Freeport Indonesia, Tonny Wenas menegaskan bahwa pihaknya perlu adanya kepastian terkait perpanjangan kontrak kerja, secepatnya. Alasannya, agar bisa segera mengeksplorasi tambang.

Menurut Tonny, dibutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk membangun tambang. “Kita perlu 15 tahun kira-kira untuk membangun tambang supaya tidak terjadi kekosongan produksi pada tahun 2041. Kalau baru tahun 2039 diperpanjang, ya kita nanti nambangnya 2055,” ujar Tonny, dikutip dari Antara, Jumat (2/12/2023).

Meski IUPK Freeport baru berakhir pada 2041, dia mengakui, pihaknya sudah mengajukan perpanjangan kontrak setelah 2041. Namun, hingga kini, belum mendapat kepastian. Lantaran masih ada beberapa pertimbangan persyaratan.

Salah satu syarat yang sedang dalam pertimbangan Freeport Indonesia, kata Tonny, adalah menambah kepemilikan saham pemerintah Indonesia di Freeport, sebesar 10 persen. Sampai saat ini, persyaratan tersebut masih dalam tahap diskusi. Syarat lainnyan adalah pembangunan smelter baru di Kabupaten Fakfak, Papua.

“Itu masih didiskusikan sebenarnya, tapi pembangunan smelter baru dan saham 10 persen mulai 2041 itu adalah salah satu paket dari perpanjangan itu. Yang masih dibicarakan, masih ada tahap finalisasi,” kata Tonny.

Tonny mengatakan, perpanjangan kontrak PTFI memberikan manfaat bagi Indonesia, mulai dari penerimaan negara yang mencapai 4 miliar dolar AS per tahun atau Rp60 triliun, pendapatan daerah hingga penciptaan kesempatan pekerjaan.

“Jadi untuk kepentingan semua pihak, kalau memang ada potensi melanjutkan, ya sebaiknya dilanjutkan. Jadi semua mendapatkan manfaat,” ucapnya.

Tonny juga menyampaikan bahwa PTFI siap melanjutkan eksplorasi tambang saat sudah mendapat kepastian perpanjangan kontrak. Masih masih banyak cadangan tambang yang dapat diperoleh hingga puluhan tahun mendatang.

Naga-naganya, Freeport lewat Tonny Wenas ingin menyampaikan pesan kepada Presiden Jokowi. Menagih janji sang presiden.

Saat kunjungan kerja ke AS pada Senin (13/11/2023), Presiden Jokowi menerima Chairman Freeport McMoRan Ricard .

Dalam pertemuan ini, sejumlah masalah dibahas khususnya menyangkut masa depan eksplorasi Freeport di Indonesia. Muncul tawaran 10 persen saham tambahan untuk pemerintah Indonesia, serta pembangunan smelter di Fakfak, Papua.

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir,” kata Jokowi kepada Ricard Adkerson dalam pertemuan.

Jokowi pun berharap agar pembicaraan ini segera dilanjut sampai menemui keputusan pada akhir November 2023. Dia pun menyampaikan sinyal setuju akan perpanjangan IUPK Freeport. bahkan siap menekennya dalam waktu cepat. “Selesai di akhir bulan ini,” ujar Jokowi.

Back to top button