News

Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Tanah Suci Tembus 103 Orang

Hingga hari ke-29 operasional haji 1444 H, jumlah jemaah Indonesia yang meninggal di Tanah Suci mencapai 103 orang.

Dari angka tersebut, sebanyak 68 jemaah haji wafat di Makkah, 32 jemaah meninggal dunia di Madinah, dan tiga jemaah meninggal di Jeddah. Jemaah yang meninggal ini didominasi lanjut usia (lansia) sebanyak 56 orang, sementara non-lansia (usia 64 tahun ke bawah) sebanyak 47 orang.

Berdasarkan Data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kemenkes RI di Arab Saudi, disebutkan bahwa penyebab kematian pada jemaah ini masih didominasi oleh penyakit jantung (infark miokard akut 32 kasus dan syok kardiogenik 21 kasus), serta penyakit stroke 5 kasus. Sedangkan sisanya tidak dirinci.

“Bagi para jemaah yang meninggal, dilakukan proses pemakaman. Kalau di Madinah pemerintah Arab Saudi menyiapkan beberapa lokasi, tergantung pada situasi, ketersediaan, dan kesiapan lahan. Bahkan ada yang bisa di Baqi,” ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid di Jeddah.

Sementara yang wafat di Mekah, pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jemaah bisa dimakamkan di Pemakaman Ma’la, meski tak mudah.

“Tentu saja ada kriteria yang bisa dimakamkan di Ma’la. Tapi secara terbuka dan siap dipakai itu (pemakaman) di wilayah Soraya. Itu sebuah wilayah di dekat Arafah. Dan itu lahannya sudah disiapkan sangat luas,” tutur Subhan.

“Kalau di Jeddah, nama tempatnya Soraya juga, sudah beberapa jemaah dimakamkan di sana setiap tahunnya,” sambungnya.

Sementara barang bawaan jemaah yang wafat di Tanah Suci dikumpulkan oleh petugas PPIH Arab Saudi dan nantinya akan diserahkan kepada ahli waris di Tanah Air.

Selain itu, jemaah haji Indonesia juga akan mendapatkan asuransi jiwa dan kecelakaan. Bahkan jemaah yang wafat di atas pesawat saat perjalanan menuju Tanah Suci atau pulang ke Tanah Air juga akan mendapatkan extra cover.

Back to top button