News

Soal Kans Gabung Koalisi, Presiden PKS Klaim Sudah Berkomunikasi dengan Prabowo


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengaku telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini ia sampaikan terkait langkah partainya yang belum juga menentukan sikap untuk menjadi oposisi maupun berkoalisi dengan Prabowo-Gibran

Mungkin anda suka

“Ya ada komunikasi-komunikasi dengan Partai Gerindra, Pak Prabowo. Ya mudah-mudahan nantilah pada akhirnya akan ada hal-hal yang mungkin akan diumumkan juga,” kata Syaikhu di kediaman Anies Baswedan, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi mengungkapkan partainya bakal melakukan pertemuan dengan Presdien terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

“Kita tunggu saja nanti, kan sudah pada kebagian, tinggal PKS saja nanti juga kebagian (bertemu Prabowo). Sudah dialog tinggal diatur jadwal,” ujar Aboe kepada wartawan di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Senada, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan komunikasi antara pimpinan PKS dengan pimpinan Partai Gerindra sudah dilakukan usai penetapan KPU. Sehingga pertemuan PKS dengan Prabowo hanya tingga menunggu waktu.

“Tentu mempertimbangkan kepada keluangan waktu yang dimiliki oleh keduanya. Tentu dari pimpinan partai ada pimpinan Gerindra, kita akan lihat beliau akan datang atau tidak dan itu tentu majadi bagian daripada yang ditindaklanjuti untuk langkah-langkah berikutnya,” kata dia.

Sementara itu, Sekjen Partai Gelora Mahfudz Sidik menyatakan menolak PKS bergabung ke barisan koalisi Prabowo-Gibran. Alasannya, PKS adalah pihak yang terbilang gencar membangun narasi negatif yang menyerang, terutama pada Gibran.

“Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” kata dia  dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).

Mahfuz pun mengungkit analogi Nabi Musa tidak perlu berutang kepada Firaun. Mahfuz menyebut PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

“Narasi-narasi yang beresiko membelah lagi masyarakat secara politis dan ideologis. Padahal itu yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan capres Prabowo,” tutur dia.

Back to top button