News

Puncak Haji 2023: 221 Ribu Jemaah Indonesia Bertolak ke Arafah untuk Wukuf

Sekitar 221 ribu jemaah haji Indonesia, yang meliputi 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus, telah berkumpul di Mekkah untuk mempersiapkan ibadah wukuf di Arafah yang akan berlangsung pada tanggal 27 Juni 2023.

“Hari ini, tanggal 26 Juni 2023, jemaah secara bertahap mulai bergerak ke Arafah dari pagi hingga sore untuk menjalankan puncak ibadah haji, yaitu wukuf, dilanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah dan Mina,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam konferensi pers di Media Center Haji (MCH) Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Mungkin anda suka

Haji didefinisikan sebagai Arafah, di mana jemaah akan berhenti atau ‘wukuf’ di Arafah sebagai bagian dari ritual haji. “Wukuf ini simbolis bahwa semua yang bergerak akan berhenti. Semua yang hidup akan mati,” terang Fauzin pada Senin (26/06/2023).

Fauzin menjelaskan bahwa Arafah adalah refleksi dari Padang Mahsyar, dimana manusia akan berhadapan dengan Allah dalam status yang sama. Di saat tersebut, manusia akan diam dalam ketakutan dan penuh harap menunggu keputusan Allah Swt, surga atau neraka. “Arafah merupakan simbol maqam ma’rifah billah. Semua perbedaan lenyap, semua berstatus sama, sebagai hamba Allah,” jelasnya.

Di Arafah, jemaah diminta untuk berdiam, merenung, berintrospeksi dan bertaubat kepada Allah Swt. Menurut Fauzin, Arafah adalah tempat dimana seorang Muslim seharusnya lebih mengenal dirinya sendiri dan Allah sebagai Tuhan mereka.

“Wukuf adalah pengingat pentingnya berhenti sejenak dari kehidupan duniawi, untuk dapat berpikir, menimbang, dan merencanakan agenda kehidupan jangka panjang,” tutur Fauzin.

Sebelum berangkat ke Arafah, Fauzin mengingatkan jemaah untuk memastikan niat ihram mereka dan memastikan pakaian ihram telah dipakai dengan benar.

“Patuhi semua larangan ihram yang telah disampaikan pembimbing ibadah di kloter dan hotel masing-masing. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar,” imbau Fauzin.

Bagi jemaah yang sakit dan masih dirawat di rumah sakit, mereka akan diantar ke Arafah menggunakan ambulan dan bus. Petugas kesehatan dan pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah tersebut selama prosesi wukuf di Arafah.

Pemerintah juga telah mempersiapkan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan selama puncak ibadah haji. “Obat dan alat kesehatan telah disiapkan di pos kesehatan di Arafah dan Mina, termasuk para tenaga medisnya,” tambah Fauzin.

Back to top button