Market

Pengusaha Harapkan Pilpres 2024 Munculkan Pemimpin Baru Kuasai Isu Migas


Indonesian Petroleum Association (IPA) mengharapkan pemimpin baru Indonesia mengerti isu-isu sektor energi untuk mendukung proses transisi energi di Indonesia, namun tidak meninggalkan setor hulu migas.

“Kami menanti arah pemimpin baru di sektor migas, kita tidak bicara orang atau golongan, kita bicara bagaimana nih arah yang benar untuk sektor migas yang sekarang mengalami banyak perubahan,” kata Direktur Executive IPA Marjolijn Wajong di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Menurut Marjolijn saat ini investasi dan kinerja sektor hulu migas sedang membaik atau take off. Beberapa perbaikan regulasi di sektor hulu migas, kata Marjolijn, diharapkan tetap berlanjut pada pemerintahan berikutnya. 

“Kita berharap mendapat pemimpin yang dapat mengerti migas dan memberikan peraturan. Kalau ada perubahan tapi perubahannya positif, kita harus mendorongnya. Kami yang penting presiden yang memahami isu-isu tapi kriteria untuk presiden kan macam-macam,” jelas Marjolijn.

Pada kesempatan yang sama, Energy Team Bimasena yang juga mantan Gubernur OPEC, Widyawan Prawira Atmaja menuturkan pendekatan migas diperlukan jangka panjang, sehingga dibutuhkan kebijakan yang memudahkan investor untuk masuk.

“Pertanyaannya adalah bagaimana membuat Indonesia menjadi tempat dimana investor itu bukan hanya mau investasi tapi nyaman. Mereka melihat dari sumber daya setelah itu kemudahan dalam berusaha,” ujar Widyawan,

Widyawan menambahkan saat ini Indonesia punya momentum, ada temuan temuan yang besar khususnya dari gas jadi tidak bisa dipungkiri gas ini menjadi dominan.

Salah satu penemuan (discovery) gas yang signifikan pada 2023 lalu berada di sumur Eksplorasi Layaran-1, Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, yang dilakukan SKK Migas dan Mubadala Energy, perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place, maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam 3 besar dunia.

IPA memiliki keanggotaan yang berasal dari perusahan dan individu. Terdapat 3 (tiga) jenis keanggotaan IPA, yaitu Anggota Perusahaan, Anggota Perusahaan Penunjang, dan Anggota Perorangan. Keanggotaan Perusahaan ditujukan pada perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia, baik sebagai operator maupun non-operator.
 

Back to top button