News

Tanggapi Usulan Bawaslu Tunda Pilkada, KPU: Lebih Cepat Lebih Baik

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari menanggapi usulan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) nenunda pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hasyim menyebut pihaknya justru ingin lebih cepat Pilkada 2024 digelar.

“Aku belum tahu dasarnya dia (Bawaslu) apa, kalau kita inginnya lebih cepet lebih baik, coblos itu di September,” kata Hasyim kepada wartawan dikutip di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya tidak mengetahui dasar Bawaslu menyampaikan usulan tersebut. “Aku belum tahu dasarnya dia (Bawaslu) apa (menunda),” ucap Hasyim.

Diketahui, usulan tersebut dilontarkan oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja yang menyatakan untuk menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 saat Rapat Koordinasi Kementerian dan Lembaga Negara yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) bertema “Potensi dan Situasi Mutakhir Kerawanan Pemilu serta Strategi Nasional Penanggulangannya”, di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

“Maksud dia (Bawaslu) tuh apa? Aku enggak tau,” ujar Hasyim.

Sebelumnya, Rahmat Bagja mengusulkan pemilihan kepala daerah (pilkda) ditunda lantaran pertama kalinya digelar secara serentak. Ia menilai potensi permasalahan terbesar dan paling banyak biasanya dalam gelaran pemilihan atau pilkada.

“Karena itu, kami mengusulkan sebaiknya membahas opsi penundaan pemilihan (pilkada) karena ini pertama kali serentak,” ujar Bagja melalui laman resminya, dikutip Kamis (13/7/2023).

“Kalau sebelumnya, misalnya pilkada di Makassar ada gangguan kemanan, maka bisa ada pengerahan dari polres di sekitarnya atau polisi dari provinsi lain. Kalau Pilkada 2024 tentu sulit karena setiap daerah siaga yang menggelar pemilihan serupa,” sambung dia.

Lebih lanjut, Pemilihan 2024 menurutnya pun sangat rawan dengan berbagai permasalahan, mulai dari pelaksanannya yang mengalami irisan tahapan dengan Pemilu 2024 hingga kesiapan menjaga keamanan dan ketertiban.

Back to top button