Market

Rangkul Swasta, Mentan Amran Ingin Wujudkan Ketahanan Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan kenaikan produksi pertanian, khususnya pangan. Libatkan banyak pihak termasuk swasta untuk wujudkan ketahanan pangan.

Tak sedang bercanda, Mentan Amran menetapkan fokus kerja dalam setahun ini, adalah memperkuat produksi komoditas strategis, seperti padi, jagung dan kedelai (Pajale).  “Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada,” kata Mentan Amran, dikutip Jumat (27/10/2023).

Hal ini, kata Mentan Amran, sesuai arahan Presiden Jokowi yang meminta Indonesia mampu meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis. Semua program yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara, harus dilanjutkan.

Termasuk program yang digagasnya yakni Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Program Serasi). “Semua program yang baik akan kita lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada, dan harus kita capai kembali,” kata Mentan Amran.

Demi mewujudkan ketahanan pangan, PT Mustika Sembuluh, Wilmar Central Kalimantan Project menggandeng Kelompok Tani Menabur Benih Menuai Hasil (Poktan MBMH) di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengolah lahan untuk tanaman pangan.

Ketua Poktan MBMH, Suharno menuturkan, lahan seluas 30 ektare merupakan hibah dari salah satu warga, untuk dimanfaakan dalam budidaya tanaman pangan. Awalnya, masyarakat kesulitan mengolah lahan tersebut. Pada 2019, poktan mulai kerja sama dengan PT Mustika Sembuluh. Bantuan dari perusahaan mendorong semangat poktan untuk bergerak lebih maju.

“Dengan bantuan perusahaan, kami bisa bergerak. Saat mengalami pendemi, kami sudah panen jagung. Dengan kemandirian, kami tidak kekurangan pangan di sini. Bantuan luar biasa, ada untuk pengerukan tanah, tadinya tidak punya air sekarang dibuatkan kolam,” kata Suharno

Pihaknya bersyukur karena pengembangan ketahanan pangan tersebut membantu mereka selama pandemi, sehingga tidak perlu khawatir dengan penyediaan pangan. Selain untuk konsumsi anggota kelompok tani, hasilnya ada yang dijual kepada perusahaan.

Dari total luas 30 ha, saat ini masyarakat telah menggarap lahan hingga 20 ha. Area itu ditanami berbagai sayuran, jagung, kacang tanah, kacang panjang, terong, dan lain-lain.

Pemberi hibah lahan, Subandi menyambut baik kerjasama dengan perusahaan. Terlebih, perusahaan tidak menuntut apapun dari petani, sehingga mereka dapat menikmati hasilnya secara bersih. Dia berharap, kelompok tani tersebut mampu berkembang lebih maju, bahkan mampu menjadi percontohan bagi kelompok tani lainnya.

Estate Manager PT Mustika Sembuluh I, Hendra Lubis mengatakan, pihaknya memberikan bantuan peralatan dan bantuan pendampingan bagi kelompok petani yang berdiri sejak 2007.

“Sebelumnya ada (kerja sama), tapi tidak terlalu banyak. Saat terkena pandemi, masyarakat diminta menggalakkan ketahanan pangan. Kami hadir di sini untuk ikut bekerja sama membantu kelompok tani agar berkembang lebih baik,” papar Hendra.

Back to top button