Market

Program Ekonomi Hijau Ganjar-Mahfud Bukan Hal Baru, Pakar: Itu Keniscayaan!

Pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud MD ingin mempercepat perwujudan lingkungan hidupan yang berkelanjutan melalui program ekonomi hijau. Konsepnya, mengusung beberapa sub tema salah satunya berkaitan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan UGM, Fahmy Radhi menilai program tersebut bukan suatu pembeda, karena memang sudah seharusnya setiap paslon memiliki program tentang ekonomi hijau.

“Karena itu suatu keniscayaan yang wajib dicapai, apalagi Indonesia punya target untuk mencapai zero carbon emission pada tahun 2060,” kata Fahmy kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Minggu (22/10/2023).

Ia mengatakan dalam mewujudkannya para capres-cawapres yang akan berkontestasi mesti merubah paradigmanya terlebih dahulu, dari penggunaan energi fosil yang lebih mudah dan lebih murah dengan migrasi ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Tanpa adanya perubahan paradigma ini, lanjut dia, maka hanya akan seperti saat sekarang ini. “Hanya mengatakan akan mengurangi emisi karbon, tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Misalnya target emisi EBT itu kan 23 persen pada tahun 2025, padahal sampai sekarang itu baru mencapai sekitar mungkin 16 persen,” ujarnya.

Setelah perubahan paradigma, Fahmy menyatakan bahwa paslon harus mempunyai program dalam bentuk reklip. Misalnya saja berkaitan dengan kendaraan listrik, yang dalam program Presiden Joko Widodo (Jokowi) selain menaikkan nilai tambah, juga membangun ekosistem.

Salah satu contohnya, sambung dia, dengan menciptakan kebijakan larangan ekspor nikel. Lalu ekosistem EBT juga harus dibangung terlebih dahulu, sebelum menggalakan program mobil listrik.

“Nah tahapannya tadi harus berurutan, setelah pelarangan ekspor tadi, kemudian hilirisasi itu menghasilkan produk-produk tidak hanya satu level, pada banyak level sampai dia bisa membangun pabrik baterai tadi,” ucap dia.

“Jangan sampai Indonesia hanya akan dijadikan sebagai pasar bukan produsen mobil listrik. Nah itu lah yang harus konsekuen dilakukan secara bertahap, jadi tidak dari hilirisasi langsung hilirisasi saya rasa itu tidak tepat,” tutur Fahmy menambahkan.

Diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud telah menyerahkan berkas pendaftaran kepada KPU. Salah satu yang diserahkan keduanya kepada KPU adalah buku visi-misi dan program kerja. Yang unik adalah buku visi-misi dan program tersebut bisa di-scan melalui kode QR. Masyarakat pun bisa membaca visi-misi dan program kerja Ganjar-Mahfud melalui kode QR.

Berdasarkan dokumen yang telah dilihat dari kode QR, Ganjar dan Mahfud memiliki visi Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari. Berikut 8 program mereka.

1. Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian;
2. Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi (R&I) berdikari;
3. Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah;
4. Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi;
5. Mempercepat pembangunan sistem digital nasional;
6. Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru;
7. Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan, dan keamanan yang profesional;
8. Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.

Back to top button