News

Rusia Didesak Buktikan soal Tentara Bayaran Indonesia di Ukraina, Jangan Asal Klaim


Pemerintah Rusia didesak untuk membuktikan soal klaim ada 10 WNI yang menhadi tentara bayaran di Ukraina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak pernah menerima informsi tersebut.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha menegaskan, pihaknya bersama KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran.

Judha mengatakan pihaknya tengah menelusuri dan meminta informasi resmi perihal klaim Rusia tersebut. “Perwakilan RI saat ini tengah melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal ini,” ucapnya di Jakarta, Minggu (17/3/2024).

Dia membeberkan WNI yang berada di Ukraina itu berjumlah 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kyiv. Menurutnya, para WNI yang tinggal di Ukraina itu ada juga yang bekerja di organisasi internasional hingga WNI yang menikah dengan warga Ukraina.

Ia juga menyatakan tentara bayaran itu bukanlah utusan negara sehingga tidak berhubungan dengan sikap resmi negara. “Para WNI di Ukraina ada yang bekerja di organisasi internasional, NGO internasional dan WNI yang menikah dengan warga negara Ukraina,” ujar Judha.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, buka suara soal adanya klaim Rusia itu. Vasyl menyebut pernyataan Rusia itu bohong.

Vasyl mempertanyakan bukti dari klaim mengenai tentara bayaran tersebut. Dia memandang bahwa pernyataan ini adalah upaya propaganda. “Jika tidak, kita semua tahu bahwa penguasa Rusia adalah pembohong dan provokator profesional. Saya tidak punya informasi mengenai hal ini,” tutur dia di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Dia malah menyebut banyak warga negara Asia hingga Afrika yang menjadi tentara bayaran untuk Rusia. Dia mengaku memiliki semua bukti itu. “Namun saya tahu bahwa ada warga negara dari beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin yang berperang sebagai tentara bayaran di tentara Rusia. Dan semuanya menjadi berita. Semua terbukti,” katanya.

Diketahui, isu soal tentara bayaran ini muncul  setelah Kementerian Pertahanan Rusia membuat data yang juga dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Data itu menyebut ada 10 WNI yang dinyatakan telah bergabung dengan militer Ukraina, empat di antara disebut telah tewas ‘dihabisi’ Rusia.

Berdasarkan data yang diungkapkan Rusia, sedikitnya 13.387 ‘tentara bayaran’ telah bertolak ke Ukraina untuk bertempur demi Kyiv. Dari jumlah itu, sebanyak 5.962 di antaranya dikonfirmasi telah tewas dibunuh.

Back to top button