Market

Lewat Solo Great Sale, Kementerian Investasi Dorong Daerah Genjot Investasi Masuk


Kementerian Investasi/Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut program Solo Great Sale (SGS) yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta sejalan dengan program pemerintah.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Iwan Suryana, mengatakan, pelaksanaan SGS sangat strategis. Hal ini untuk mendorong investasi. Sehingga target investasi tahun 2024 ini meningkat yakni sebesar Rp1.650 triliun.

“Ini target yang tidak sedikit, bagaimana agar bisa tercapai target Kementerian Investasi, kami sangat berharap agar seluruh provinsi bisa memanfaatkan sumber daya yang ada,” kata Iwan dalam konferensi pers, dikutip dari Inilahjateng.com, Solo, Kamis (2/5/2024).

Selain itu, pihaknya juga berharap agar setiap daerah bisa memanfaatkan kegiatan investasi agar target dapat dicapai bersama-sama. “Termasuk investasi di Solo ini, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Investasi itu harus terintegrasi. Masing-masing daerah memiliki kelebihan dan kekurangannya,” ujarnya.

Terkait dengan aglomerasi Solo Raya, ia berpendapat, wilayah-wilayah yang ada di sekitar Kota Solo harus bisa memanfaatkan potensi dan infrastruktur yang dimiliki. “Dalam artian secara infrastruktur Solo ini kan sudah sangat bagus. Ini modal yang harus dimanfaatkan oleh daerah. Apalagi sejarah Kota Solo ini sangat luar biasa, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap berdirinya Republik Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Surakarta sekaligus Ketua Panitia SGS 2024, Ferry S Indrianto, menuturkan, bahwa Kota Solo sebagai pusat aglomerasi harus menyiapkan diri untuk berkolaborasi dengan daerah sekitar.

“Selaku pemilik wilayah aglomerasi harus memiliki kesadaran pentingnya kita kolaborasi dengan tujuan untuk meningkatkan aglomerasi Solo Raya,” tuturnya.

Ferry pun memastikan, usai pelaksanaan SGS akan tetap mengawal perkembangan investasi di Solo Raya. Adapun SGS 2024 dilaksanakan pada 5 Mei-2 Juni 2024.

“Ini menjadi sebuah kebangkitan perekonomian yang lebih inklusif, yang artinya semua pihak harus menyadari bahwa sumber daya lokal kita bukan hanya menjadi objek tapi juga pelaku atau subjek sebagai pelaku utama pembangunan perekonomian ke depan,” tandasnya. 

Back to top button