Hangout

4 Alasan Kamu Wajib Nonton “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa”


“Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” menyajikan drama seputar perjalanan spiritual, keluarga, hingga laku manusia yang beragam dan menyentuh hati. Berlatarkan sebuah kota di Jawa Tengah, “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” mengisahkan tentang sosok perempuan tangguh bernama Kiran (Aghniny Haque).

Kiran mahasiswi berprestasi di salah satu kampus dan aktivis muslimah yang kerap terlibat dalam kegiatan keagamaan. Dari sana, Kiran bertemu dengan mahasiswa dan majelis Islam yang dipimpin oleh Abu Darda.

Film garapan Sutradara Hanung Bramantyo ini terinspirasi dari novel karya Muhidin M. Dahlan.

Pergolakan batin Kiran membuat kehidupannya di persimpangan jalan
Pergolakan batin Kiran membuat kehidupannya di persimpangan jalan (Foto: MVP Pictures ID)

Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 22 Mei 2024. Film itu disutradarai oleh Hanung Bramantyo serta dibintangi oleh Aghniny Haque, Donny Damara, Andri Mashadi, Djenar Maesa Ayu, dan lainnya.

Film sarat makna dan pesan kehidupan ini bakal jadi referensi wajib buat kamu pecinta film Indonesia. Berikut alasan kenapa kamu wajib menonton “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa”.

1. Dendam Pada Keadaan

“Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” akan mengupas helai demi helai kehidupan yang membentuk Kiran hingga kepercayaannya terhadap Tuhan dan manusia di sekitarnya mulai melemah. Dia bertekad untuk membuktikan bahwa manusia munafik layak mendapat hukuman setimpal, dan membuat Kiran lupa diri seolah dirinya adalah Tuhan.

Kiran melakukan segalanya tanpa melihat batasan halal maupun haram dari suatu hal. Baginya, balas dendam adalah media yang pas untuk meluapkan kekecewaannya.

Kiran yang berpretasi di kampus dan aktif dalam acara keagamaan, berubah karena himpitan hidup
Kiran yang berpretasi di kampus dan aktif dalam acara keagamaan, berubah karena himpitan hidup  (Foto: MVP Pictures ID)

Sikap Kiran terhadap kemunafikan manusia adalah hal yang perlu divalidasi. Meskipun penonton mungkin tidak akan mengamini setiap tindakannya, tetapi pemberontakan yang dilakukan Kiran sedikit banyak mencerminkan bagaimana kehidupan sosial di negara ini memandang perempuan (tidak semua, hanya sebagian saja).

Perempuan yang dianggap sebagai makhluk lemah dan objek semata ingin ditepis oleh Kiran. Dia ingin mematahkan ego para lelaki dan membalas tindakan dari orang-orang yang menurutnya munafik.

2. Hidup Sesuai Ajaran Agama

Selain membahas tentang perjalanan spiritual Kiran, “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” juga menyajikan aturan-aturan dari agama Islam yang bisa dijadikan pengetahuan baru bagi penonton.

Aghniny Haque sampai harus belajar ngaji lagi agar bisa memainkan peran dengan baik. Hanung menyarankan Aghniny pergi ke kota kelahirannya, Semarang, serta belajar ngaji lagi dan menambah pengetahuan tentang agama Islam agar dapat memerankan karakter dengan baik.

Cast
Cast “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” saat bertandang ke Inilah.com (Foto: Inilah.com/Wahyu)

Kiran merupakan muslimah taat yang sebenarnya dapat dijadikan contoh baik untuk ditiru penonton, sebelum dia berubah menjadi Kiran yang pembenci dan pemarah. Kiran yang tegas, pemberani, tetapi tetap berpedoman dengan agama Islam membuat karakter ini semakin menarik.

Baik penulis maupun sutradara ingin menyampaikan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang berpedoman agama, tetapi tidak merasa tinggi hati jika memiliki ilmu yang cukup.

3. Kritik Sosial

Film ini cukup banyak menyorot permasalahan sosial yang berkaitan dengan hati manusia, termasuk para pemimpin yang disinggung di dalamnya. Mulai dari pemimpin majelis agama, pemimpin di suatu kampus, hingga pemimpin suatu wilayah.

Di balik nama besar mereka, film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” ingin menyorot sisi lain yang sebenarnya tidak boleh luput dari pandangan rakyat. Hal-hal yang salah, sudah seharusnya dinilai salah tanpa diberi pembelaan, termasuk kesalahan yang dibuat oleh para pemimpin tersebut.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan hingga saat ini, apakah rakyat sudah membuka matanya? Ataukah para pemimpin sudah membuka nuraninya? Entahlah, mungkin saja melalui film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa”, akan ada lebih banyak lagi mata yang terbuka dengan hati yang lebih lapang.

4. Kerasnya Hidup Menggoyahkan Hati

Film
Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” Turunkan Rating Menjadi 17+ Setelah Potong Adegan Sensitif. (Foto: MVP Pictures ID)

Tak ada masalah dengan kehidupan kuliah Kiran yang berprestasi, aktif serta taat ajaran agama.

Namun semua sifat dan karakter Kiran perlahan berubah saat kehidupannya mulai terbentur masalah. Ekonomi keluarga yang tidak baik-baik saja, ditambah kondisi kesehatan sang ayah yang menurun, membuat Kiran harus berjuang untuk bertahan hidup.

Persoalan kembali datang saat Kiran dipinang oleh Abu Darda untuk menjadi istrinya.

Konflik dimulai saat semua orang mulai menyudutkan Kiran dan keputusannya. Ditambah lagi, orang-orang yang selama ini dianggapnya sebagai rekan, berbalik arah dan menghujat hingga mengancamnya dengan keras.

Cobaan demi cobaan pun menghantam Kiran dan muncullah pertanyaan di benaknya, “Tuhan, mengapa Engkau jahat kepada saya?”

Dari semua ujian hidup yang menghampirinya, akankah Kiran dapat bertahan? Akankah dia menemukan jawaban atas pertanyaannya selama ini?

Back to top button