Hangout

Mantan Direktur WHO Ungkap Kematian Pertama Akibat Virus Oz

Sehubungan berita kematian pertama manusia akibat virus Oz yang dilaporkan di Jepang, maka ada lima hal tentang laporan kasus tersebut.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, dari waktu ke waktu akan selalu ada saja laporan tentang jenis penyakit baru dari berbagai belahan negara di dunia.

Mungkin anda suka

“Kalau kasus dan atau kematian masih baru terjadi maka para ahli masih mengkaji tentang dampak rincinya, baik dari sisi klinik maupun epidemiologik. Jelas pada saat awal belum akan tersedia penjelasan ilmiah yang pasti,” kata Tjandra Yoga kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (26/06/2023).

Masih menurutnya,  hal tersebut di atas tetap tidak boleh disepelekan. Adanya laporan penyakit dan kematian baru tersebut tidak boleh diabaikan, tetapi juga jangan kawatir berlebihan. Jangan pula terlalu cepat membuat kesimpulan tertentu karena memang data ilmiah belumlah terlalu lengkap tersedia.

Untuk itu, ada dua hal yang perlu kita cermati. Pertama adalah, ikuti secara mendalam perkembangan data ilmiah tentang kasus ini, tentu dari sumber yang dipercaya dalam setidaknya dalam dua bentuknya,  yaitu keterangan badan resmi negara atau dunia dan hasil penelitian yang dipublikasi resmi, bukan dalam WA berantai tanpa sumber yang jelas.

“Secara umum, ada atau tidak penyakit baru, maka pemerintah tentu harus menjaga dan menjamin surveilan selalu berjalan secara baik. Setidaknya dalam tiga bentuknya, Surveilan berbasis gejala, Surveilan berbasis laboratorium (bahkan sampai tahap genomik),” paparnya.

Empat ruang lingkup surveilan yang harus dikerjakan:

1. Surveilan klinis pada pasien

2. Surveilan epidemiologik di komunitas

3. Surveilan pada hewan yang mungkin berdampak pada kesehatan manusia

4. Surveilan keadaan lingkungan yang mungkin berdampak pada kesehatan manusia.

Virus Oz pertama kali ditemukan pada spesies kutu Testudinarium Amblyomma di Provinsi Ehime, Jepang barat pada 2018.

Otoritas meyakini bahwa spesies kutu ini menjadi penyebab penularan virus yang kemunculannya diawasi di seluruh daerah di Jepang.

Back to top button