Market

Kisah Sendang Kyai Ngerik di Semarang yang Layak Dijadikan Tempat Wisata


Sendang atau danau Kyai Ngerik atau kondang dijuluki Sendang Bulu Mranggen, kental dengan sejarah Kanjeng Sunan Kalijaga.

Berlokasi di RT 01/RW 05 Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang, sendang tersebut menjadi petilasan Sunan Kalijaga, saat mencari kayu untuk membangun Masjid Agung Demak, sekaligus syiar agama Islam di Pulau Jawa.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, S Kusdiarto mengatakan, Sendang Kyai Ngerik diduga sudah ada sejak abad 15, atau tepatnya tahun 1.401.

Kala itu, Sunan Kalijaga beserta muridnya yang bernama Ki Ageng Ngerik menjadikan sendang tersebut sebagai tempat istirahat dan beribadah.

“Di Mangunsari ini ada 10 sendang, salah satunya Sendang Kyai Ngerik, yang konon dibuat pada abad ke 15,” ungkap Kusdiarto, dikutip dari inilahjateng.com, Jum’at (24/5/2024).

Kusdiarto menuturkan, hingga saat ini, sendang tersebut terlihat sangat asri. Sering dikunjungi warga desa sekitar sendang.

Di atas sendang itu, sambungnya, tumbuh pohon bulu yang saat ini boleh disebut langka. Pohon ini menjadi ‘tetenger’ adanya sendang di wilayah tersebut.

“Warga sekitar ada tradisi satu tahun sekali di Bulan Rajab bersih-bersih sendang atau sadranan, agar mata air yang ada di sendang ini terjaga keasriannya,” paparnya..

Dengan adanya kisah tersebut, dirinya menyebut bahwa warga sekitar berinisiatif untuk mengangkat sendang sebagai potensi wisata dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

“Karena kental dengan sejarah kita ingin coba mengangkat sebagai destinasi wisata. Kita buat sebagai tempat nongkrong, dan melibatkan warga untuk membuka angkringan. Harapannya tentu bisa menjadi potensi wisata,” katanya.

Selain kental dengan sejarah, menurutnya, di sekitar lokasi sendang terdapat pemandangan yang cukup sejuk, di mana terdapat hamparan sawah yang luas bisa dilihat pengunjung.

Tak hanya itu, nampaknya Gunung Ungaran juga bisa dilihat dari sekitar sendang yang sudah dibangun gubuk nongkrong oleh warga.

“Potensinya sangat besar, support dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk dijadikan tempat wisata atau tempat berkegiatan lainnya dengan memberdayakan masyarakat sekitar,”  tandasnya.

Sementara, Lurah Mangunsari Supriyanto menambahkan terkait hal itu, dirinya akan menindaklanjuti dengan membuat kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Melalui Pokdarwis inilah, pihaknya akan membantu melakukan inovasi, untuk mengembangkan wilayah sendang.

“Kita akan tindak lanjuti dengan membuat kelompok sadar wisata, kita juga persilahkan bengkok yang ada untuk digunakan. Tentu kami mendukung karena sifatnya bisa memberdayakan masyarakat sekitar,” tambahnya.

 

Back to top button