Arena

Juventus Hanya Mampu Raih 1 Kemenangan dari 9 Laga, Saatnya Allegri ‘Out’?


Juventus menelan kekalahan 1-0 dari Lazio di Stadio Olimpico pada hari Sabtu atau Minggu (31/3/2024) dini hari WIB, menjadikan persaingan untuk bertahan di empat besar semakin sulit bagi Bianconeri. Gol telat dari Adam Marusic memberikan debut sempurna bagi pelatih Lazio, Igor Tudor, dan meninggalkan Juventus di posisi ketiga dengan hanya satu kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir. 

Kemenangan itu mendongkrak Lazio naik ke posisi ketujuh dengan 46 poin, sedangkan Juventus sendiri tertahan di posisi ketiga dengan 59 poin, dan gagal menyamai koleksi poin milik tim peringkat kedua AC Milan

Mengutip laman Football italia, berikut adalah tiga poin krusial dari kekalahan terbaru mereka.

Sistem Baru, Pendekatan Lama

Untuk pertama kalinya musim ini, Massimiliano Allegri menerapkan formasi 4-3-3. Mattia De Sciglio bermain setelah hampir 11 bulan absen, dan Andrea Cambiaso dimainkan sebagai winger kanan serang. Meskipun terlihat baru di atas kertas, Juventus hanya mengubah “penampilannya” tanpa mengubah esensi permainan. 

Strategi mereka tetap sama; bertahan dan berharap pada serangan balik. Federico Chiesa dan Moise Kean terisolasi di depan, sementara Cambiaso bermain di luar posisi aslinya. Kesempatan terbaik Juventus datang dari situasi bola mati, namun Gleison Bremer gagal mengonversinya menjadi gol.

Kean, Saatnya Pergi

Moise Kean tampil sebagai starter untuk pertama kalinya sejak November, menggantikan Dusan Vlahovic yang diskors dan Arek Milik yang cedera. Kinerjanya tidak terlalu buruk mengingat Juventus tidak menciptakan banyak peluang di Stadio Olimpico. 

Namun, dia memiliki beberapa kesempatan untuk merugikan Lazio, terutama di babak kedua. Juventus hanya mengandalkan serangan balik di Roma, tetapi memiliki striker yang tidak bisa mengungguli lawan dalam ruang terbuka tidak mempermudah tugas Bianconeri. Dengan kontrak yang berakhir pada 2025, Juventus harus mempertimbangkan untuk menjual striker Italia itu daripada menawarinya kontrak baru.

Allegri Out?

Kekalahan Juventus di Roma menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Allegri. Kontrak pelatih asal Tuscan itu berakhir pada Juni 2025, tetapi dia telah berada di bawah tekanan berat dalam dua bulan terakhir, hanya mengamankan satu kemenangan dari sembilan pertandingan. 

Wojciech Szczęsny mengakui bahwa para pemain Juventus mungkin kehilangan motivasi setelah kekalahan dari Inter pada bulan Februari. Jelas, Allegri telah gagal menyampaikan ide-idenya ke tim di paruh kedua musim ini. Meskipun Juventus masih berada di empat besar, rentetan hasil buruk ini seharusnya menjadi alarm bagi direksi Juventus. 

Perasaan yang muncul adalah bahwa Allegri tidak dapat meraih lebih banyak dengan grup pemain ini, yang tampak kehabisan energi. Bahkan jika Bianconeri lolos ke Liga Champions, klub seharusnya menargetkan awal yang baru di musim 2024-25.

Back to top button