News

Indonesia Kembali Kecam Serangan Israel terhadap Fasilitas Kemanusiaan di Gaza

Indonesia kembali mengecam keras rentetan serangan biadab Israel terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal saat menanggapi peristiwa pemboman oleh Israel di sekitar sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

“Pihak Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza dan memperoleh informasi bahwa tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik,” kata Iqbal di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

“Ketiganya berada di basement saat terjadinya serangan,” imbuhnya.

Menurut Iqbal, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza’tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia.

“Sehingga RS Indonesia mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan,” ujarnya.

Pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari belakangan, sebagaimana dilaporkan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis (9/11/2023).

Agresi Israel telah memaksa 18 rumah sakit tak beroperasi sejak 7 Oktober lalu, demikian menurut pernyataan kantor media tersebut.

Disebutkan bahwa meriam artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan pintu gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang terkepung itu.

Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, pemboman terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang dan dijadikan tindak pidana berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan ini.

Sedikitnya 10.569 warga Palestina –termasuk 4.324 anak dan 2.823 perempuan– terbunuh dalam serangan udara dan darat yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Sementara itu, di pihak Israel hampir 1.600 orang tewas dalam konflik tersebut, menurut data resmi.

Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian besar-besaran akibat pengepungan Israel di kawasan tersebut, pasokan kebutuhan dasar bagi sebanyak 2,3 juta warga Gaza juga semakin menipis.

Back to top button