News

Seragam Petugas Parkir Diduga Sindiran, Pakar: Gibran Harus Terima Dilabeli Petugas Partai

Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) Hendri Satrio atau Hensat mengomentari ramainya seragam petugas parkir yang dikenakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum lama ini. Diduga langkah tersebut adalah cara Gibran mengkritik label petugas partai yang disematkan PDIP pada kadernya yang menjabat sebagai pejabat publik.

Hensat menilai panggilan yang kerap kali disematkan oleh PDIP kepada para kadernya merupakan hal yang wajar. Ia menyebut Gibran harus mencontoh kader-kader PDIP lainnya yang menerima label tersebut.

“Kalau menurut saya itu wajar bahkan banyak kader PDIP yang ingin disebut petugas partai,” kata Hendri saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, dikutip Minggu (20/8/2023).

Hendri menjelaskan bahwa petugas partai merupakan salah satu amanat yang diberikan oleh pihak partai dalam rangka mengemban tugas kepartaian tertentu. “Nah Gibran dalam hal ini petugas partai sebagai Wali Kota Solo,” ujar Hendri.

Untuk itu, Hendri menilai sebutan petugas partai yang kerap kali disematkan tak perlu diprotes Gibran. Menurutnya, ia hanya perlu terbiasa dengan panggilan tersebut. “Mungkin Mas Gibran lama-lama bisa terbiasa dengan panggilan itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan saat acara Pawai Pembangunan memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Solo, Jumat (18/8/2023).

Sebab Gibran memakai pakaian nyeleneh dan di luar perkiraan banyak orang. Gibran dalam acara tersebut memakai kostum juru parkir dengan bertuliskan ‘Petugas Parkir’.

Pasalnya beberapa tamu undangan acara pawai tersebut memakai seragam patriotik atau kostum para pahlawan. Gibran dalam pawai itu ditemani oleh anaknya, Jan Ethes Srinarendra yang mengenakan seragam TNI AD.

Selain Gibran, hadir juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang mengenakan pakaian safari dengan peci dan kacamata hitam lengkap dengan tongkat komando ala Presiden Pertama RI Soekarno.

Back to top button