News

Sowan ke PBNU, Dirjen Pajak Mohon Dukungan Nahdliyin untuk Bayar Pajak

Dirjen Pajak Suryo Utomo meminta dukungan dari warga NU dalam mengumpulkan pajak untuk membangun Indonesia. Dalam kunjungannya ke Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Tsaquf  atau Gus Yahya di kawasan Menteng Jakarta pada Kamis (2/3/2023). Suryo mengajak masyarakat khususnya warga NU atau Nahdliyin untuk terus berpartisipasi membangun Indonesia melalui pajak.

“Kami hari ini bersilaturahmi untuk mengajak kita semua, khususnya masyarakat NU, untuk terus berpartisipasi melaksanakan pembangunan nasional dan menjaga Indonesia yang lebih baik melalui pembayaran pajak,” kata Suryo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Gus Yahya menyatakan selalu mendukung Ditjen Pajak dalam mengumpulkan pajak untuk kepentingan negara, namun tetap meminta para aparatur negara untuk menjaga akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya.

Pertemuan tersebut berlangsung selama satu jam dan dihadiri oleh beberapa pengurus PBNU antara lain Jusuf Hamka dan Alisa Qotrunnada Wahid dan pejabat Kementerian Keuangan.

Suryo Utomo juga menyampaikan bahwa selama pandemi COVID-19, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan, seperti perpanjangan masa pelaporan dan pengurangan tarif pajak. Hal ini dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi.

Gus Yahya pun menyambut baik langkah-langkah tersebut dan mengatakan bahwa NU akan terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun negara.

“Kami akan selalu berupaya membantu dan mendukung kebijakan pemerintah dalam membangun negara. Termasuk dalam hal perpajakan, kami akan berupaya untuk terus mendorong masyarakat untuk patuh dalam membayar pajak,” ujar Gus Yahya.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) saat ini tengah mendapat sorotan karena kasus penganiayaan oleh anak pejabat eselon III, Rafael Alun Trisambodo, yang memicu kecurigaan akan adanya penyelewengan dana pajak. Selain itu, pamer kekayaan Rafael senilai Rp56,1 miliar juga menjadi perhatian publik dan memicu seruan agar masyarakat tidak membayar pajak.

Kekhawatiran terhadap DJP dan tergerusnya kepercayaan publik pada unit pengumpul penerimaan negara semakin meningkat. Mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, bahkan mendukung seruan tersebut dengan menyatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak membayar pajak akibat dugaan penyelewengan dana pajak oleh Rafael.

Back to top button