News

Setara Institute: Ada Dua Urgensi Ditayangkannya Film ‘Dirty Vote’ Jelang Pencoblosan


Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan menilai ada dua urgensi ditayangkannya film ‘Dirty Vote’ jelang masa pencoblosan Pemilu 2024. Pertama, yakni film ini tentu menjadi wadah pendidikan bagi pemilih.

“Bahwa sebagai instrumen utama kedaulatan rakyat, pemilu yang jujur dan adil harus menjadi concern rakyat. Mereka mesti berpartisipasi untuk melakukan kontrol atas penyelenggaraan pemilu,” ujar Halili kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/2/2024).

“Kedua, terkait dengan urgensi yang pertama, maka mendesak bagi publik untuk mendapatkan referensi sederhana tentang bagaimana publik berkontribusi,” sambungnya.

Ia menyebut jika dicek secara mendalam, narasi yang muncul dalam film tersebut, sebagian besarnya meresonansi apa yang selama ini berkembang di publik.

“Meskipun yang berkembang selama ini parsial, berserakan di banyak media, baik media arus utama maupun media sosial,” ucap dia.

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya film ‘Dirty Vote’ ini, maka publik akan merenungi, jangan sampai salah dalam memilih pemimpin saat pencoblosan pada Rabu (14/2/2024).

“Film ini pendidikan dan refleksi yang baik bagi voters. Saya sepenuhnya percaya bahwa orang-orang yang terlibat dalam film ini, terutama tiga ahli hukum tata negara yang terlibat di dalamnya, adalah tokoh-tokoh nonpartisan yang orientasi utamanya mendidik rakyat, mendidik pemilih,” tutur Halili, menekankan.

 

 

Back to top button