News

Sepekan Jadi PM, Anwar Ibrahim Belum Umumkan Kabinet Pemerintahan

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim belum mengumumkan kabinet pemerintahannya hingga Kamis (1/12/2022), tepat sepekan setelah ia resmi dilantik oleh Raja.

Masyarakat Negeri Jiran itu pun masih menanti keputusan Anwar, yang memang mengakui kesulitan dalam menyusun kabinet.

Penantian tersebut semakin mendesak karena Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, dijadwalkan akan melawat ke luar negeri pada Sabtu (3/12/2022). Sementara itu, Anwar harus meminta persetujuan Raja sebelum melantik kabinetnya.

Malaysia lantas merasakan angin segar saat Anwar dilaporkan bertemu dengan Raja Abdullah pada Rabu (30/11/2022). Menurut laporan MalayMail, Anwar kabarnya sudah memberikan daftar kabinet usulannya kepada Raja.

Rumor pun langsung beredar bahwa Anwar kemungkinan bakal mengumumkan kabinetnya pada pekan ini. Jika tidak, paling tidak Anwar diharapkan dapat menggelar konferensi pers untuk menentukan tenggat kabinetnya terbentuk.

Sementara itu direktur komunikasi partai Anwar, Parti Keadilan Rakyat (PKR), Fahmi Fadzil, mengaku belum mendapatkan informasi mengenai pengumuman soal kabinet.

“Saya tidak punya informasi. Beberapa jurnalis menghubungi saya dan saya tak punya informasi soal itu. Yang saya tahu, pengumuman akan dilakukan secepatnya, tapi saya tak tahu waktu pastinya,” ujar Fahmi.

Anwar sendiri memang sempat mengaku kesulitan dalam menyusun kabinet, salah satunya karena pemerintahannya saat ini melibatkan banyak pihak.

“Berbeda dengan sebelumnya, pemerintahan gabungan ini melibatkan banyak pihak. Sebelum mengambil keputusan, saya harus mendengarkan semua pandangan,” ujar Anwar seperti dikutip The Star, Selasa (29/11/2022).

Anwar memang membentuk pemerintahan gabungan karena perolehan suaranya dalam pemilihan umum lalu tak cukup untuk membentuk mayoritas parlemen.

Kini, Anwar harus melakukan konsolidasi kekuatan dengan pihak-pihak lainnya dalam pemerintahan gabungan tersebut, termasuk Barisan Nasional (BN) yang dikenal sangat nasionalis.

Selain itu, Anwar juga harus memikirkan janji kampanyenya, yaitu ia ingin membentuk kabinet yang ramping.

Ia ingin memangkas kabinet ini, karena menurut dia, jajaran pemerintahan di masa-masa sebelumnya terlalu gemuk.

“Sebelumnya, Anda bisa memasukkan 50, 60, atau 70 (anggota) kabinet. Jika ini tidak cukup, ada penunjukan utusan dan penasihat khusus. Saya tidak mau melakukan itu,” kata Anwar.

Back to top button