Market

Sebut Utang Tumbuhkan Ekonomi, Sri Mulyani Dituding Sebar Kesesatan

Pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani bahwa tiap utang 1 dolar AS menciptakan ekonomi tumbuh 1,34 dolar AS dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, dinilai menyesatkan.

“Anggota Banggar manggut-manggut. Tidak ada yang komentar. Seperti kena hipnotis. Pernyataan Sri Mulyani sebagai Menkeu, sangat bahaya. Karena bermakna penyesatan, pembodohan dan pembohongan publik. Khususnya secara langsung kepada anggota Banggar DPR,” papar Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Jakarta, Senin (5/6/2023).

Anthony menyatakan, seolah-olah, ada korelasi langsung antara defisit anggaran atau utang, terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam bahasa ekonomi, seolah-olah, ada efek multiplier antara utang dan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,34 dolar AS.
“Ada empat alasan, pernyataan Sri Mulyani tersebut menyiratkan penyesatan, pembodohan serta pembohongan publik,” tuturnya.

Pada Selasa (30/5/2023), Sri Mulyani menyampaikan bahwa total kenaikan utang sebesar US$206,5 miliar periode 2018-2022, berdampak kepada kenaikan PDB nominal Indonesia sebesar US$276,1 miliar. “Untuk utang 206,5 miliar dolar AS, kita lihat Indonesia mampu menaikkan nominal PDB ke 276,1 miliar dolar AS,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR.

Sri Mulyani kemudian membandingkan dengan negara lain. Misalnya, Vietnam yang berhasil menaikkan PDB nominal lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan utang. Vietnam mencatat kenaikan utang US$18,2 miliar, menghasilkan kenaikan PDB sebesar US$102,0 miliar.

“Vietnam juga termasuk yang cukup efektif. Mereka kenaikan PDB-nya naik sangat tinggi di US$102 miliar, ini karena kenaikan FDI [foreign direct investment], capital inflow, investment yang keluar dari China ke Vietnam lumayan besar,” jelasnya.

Sri Mulyani menyebut sejumlah negara yang mengalami kenaikan PDB lebih rendah ketimbang kenaikan utang. Malaysia misalnya, mencatatkan kenaikan utang US$69,5 miliar dengan kenaikan kenaikan PDB lebih kecil yakni US$48,9 miliar.

Demikian pula Thailand, peningkatan utang US$86,1 miliar, PDB negara hanya naik US$29,6 miliar. Atau China, kenaikan utang US$6,11 triliun, PDB meningkat US$4,25 triliun.

Back to top button