News

Sebut Era Neo Orba Plus, FX Rudi Anggap Soeharto Lebih Baik Ketimbang Penguasa Saat Ini

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa sikap penguasa saat ini bukan lagi seperti zaman orde baru, namun sudah neo orde baru plus.

“Saya kalau menyampaikan bukan sikap Orde Baru, (tetapi) Neo Orde Baru Plus. Ya kalau Pak Harto masih baik-baik saja cara mengancamnya, tidak seperti sekarang. Intimidasi ya tidak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya, tidak seperti itu dulu,” jelas FX Rudy di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Kamis (30/11/2023).

Ia menyatakan kekuasaan yang dimiliki sekarang, dipergunakan dengan cara yang tak beretika. “Masih beretika Pak Harto,” ujarnya.

Saat ditanya lebih lanjut, apakah kekuasaan ini digunakan untuk memenangkan paslon tertentu, ia enggan menjawab.

“Yo tanya sama yang menggunakan hak kekuasaan. Jadi kemarin saya sampaikan ojo adigang adigung adiguno, tapi ojo-nya hilang. Jadi adigang adigung adiguno, artinya berkuasa segala sesuatunya, akan saya pergunakan untuk kepentingan diri saya sendiri,” terangnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyebut bahwa pernyataan Ketumnya, Megawati Soekarnoputri bukan kegelisahan semata, melainkan berdasarkan pengalaman.

“Bu Mega itu kan pengalaman mulai kecil sampai dengan hari ini belum sejahtera lahir batin lho. Saya ini sebagai kader PDIP, hanya kepengen menyejahterakan batinnya ibu saja, belum kesampaian,” ungkap dia.

Belum bahagianya Megawati ini, lanjut FX Rudy, karena pada 2014 Ketum partai berlambang banteng dengan moncong putih itu, bisa saja maju pilpres, namun memilih diberikan kepada Jokowi. Pada pilpres 2019 pun, Megawati kembali memberi tempat untuk Mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

“Perolehannya pun juga hanya 57 persen, tidak bisa melebihi, karena sudah bekerja 5 tahun. Sebetulnya rakyat dalam proses menilai itu sama saja sudah tahu persis,” ucap dia.

Dirinya pun menyinggung dan mencatat bahwa adanya perkataan Jokowi yang menyebut, setelah dirinya berkuasa selama dua periode, maka giliran selanjutnya adalah Prabowo.

“Itu lho sebetulnya yang enggak benar, karena kita itu NKRI dengan proses yang namanya pemilu. Kalau sudah ngomong seperti itu namanya penguasa, kepala negara, kepala pemerintahan, panglima tertinggi itu yang mesti dipahami oleh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

“Saya tetap, biar pun dihajar sampai modar, tetap Ganjar,” tandas FX Rudy.

Back to top button