News

Sebelum Viral dan Program Dihentikan, Dinkes Depok Harusnya Tahu Menu Pencegahan Stunting

Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo menyatakan bahwa pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat seharusnya sudah mengetahui protap tentang menu pemberian makanan tambahan (PMT) pencegah stunting, sebelum viral di media sosial.

Mungkin anda suka

“Sebenarnya masing-masing Pemda itu kan sudah punya Dinkes ya, yang tahu bagaimana menu-menu yang standar, minimal untuk diberikan kepada masyarakat, terutama untuk anak-anak kita untuk mencegah stunting ya,” terang Rahmad kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Termasuk juga beberapa pihak terkait yang tahu akan hal ini, yakni dinas sosial dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Kesehatan RI. 

“Nah tinggal bagaimana fungsi pengawasan dan pelaksanaannya di daerah, tapi yang sangat kita sayangkan, tidak hanya satu dua daerah yang menu stunting yang tidak layak, tidak pantas untuk penambahan gizi melawan stunting dan ini menjadi terhenyak kita,” ujarnya.

Sehingga baginya, hal ini menjadi sebuah catatan bersama, serta tamparan keras bagi beberapa dinas yang terlibat, termasuk kepala daerahnya.

“Itu menjadi cambuk kita bersama pemerintah daerah dan jajarannya untuk meningkatkan fungsi kontrol, pengawasan,” pungkas Rahmad.

Pemberian Makanan Cegah Stunting di Depok Dihentikan

Dinas Kesehatan Kota Depok menghentikan sementara program pemberian makanan tambahan atau PMT lokal.

Baru saja  berjalan program PMT pencegahan stunting di Depok, akhirnya sementara dihentikan.

Rencananya, program tersebut dilaksanakan dalam 28 hari, namun dalam sepekan terakhir, program tersebut menuai sorotan publik karena menu yang diberikan sempat viral hanya berisi nasi, kuah, dan tahu.

Belakangan, para orang tua dari penerima program tersebut juga membocorkan makanan yang didapat terlalu banyak mengandung tepung dan sedikit sayur.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan penghentian sementara program pemberian makanan tambahan ini lantaran adanya masukan dari berbagai pihak, seperti DPRD Kota Depok, media, dan masyarakat.

“Kami hentikan sementara dalam rangka evaluasi,” ungkap Mary.

Back to top button