Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2022 Said Aqil Siroj menganggap bahwa Partai Kebangkitan Nasional (PKB) adalah bagian dari NU. Bahkan NU juga tidak bisa lepas dari peran PKB sehingga keduanya merupakan satu kesatuan.
Hal ini Said Aqil sampaikan dalam acara menyambut peringatan satu abad atau 100 tahun Nadhlatul Ulama (NU) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023).
“PKB dilahirkan oleh NU. Tim lima pendiri PKB dengan resmi SK (Surat Keputusan) PBNU. Gamungkin lupa sejarah itu. Sejarahnya memang seperti itu,” kata Said Aqil.
Kiai Said sendiri merupakan salah satu dari Tim Lima pembentuk PKB. Tim tersebut dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin. Menurutnya partai pimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah satu-satunya parpol yang sejalan dengan perjuangan NU.
“PKB menjadi satu-satunya partai berhaluan ahlussunnah wal jamaah. Jadi PKB adalah NU, NU adalah PKB harus kita suarakan itu. Otoritas dewan syuro, itu sama seperti hajatnya NU itu. Punya kewenangan tanpa batas. Walhasil satu-satunya partai yang sejalan, senafas, seiring dengan NU hanyalah PKB. Saya mgomong apa adanya gabisa ninggalin sejarah,” ungkap Said Aqil.
Dia menilai, NU harus terus berperan dan mendorong kadernya menjadi pemimpin nasional. Sehingga harus ada yang melanjutkan peran kader NU di pemerintahan seperti KH Ma’ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wapres.
Dengan begitu, Kiai Said berharap suatu saat nanti akan ada kader NU lagi yang bisa menduduki posisi tertinggi di pemerintahan, salah satunya menjadi Presiden RI.
“Sekarang sudah jadi wakil presiden, ke depan harus presiden. Cita-cita loh ya. Besok harus presiden, sekarang, menteri ada dua-tiga orang, besok harus mayoritas menteri PKB,” harap Said.
