Market

Rugi Rp84 Miliar, 2 Perusahaan Sawit Kaltim Bangkrut Dicaplok Investor Berbasis di London

Tak semua industri kelapa sawit meraup cuan besar-besaran di tengah membaiknya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia. Ada pula yang bangkrut.

Ada dua perkebunan sawit yang beroperasi Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), yang ketiban apes. Yakni, PT Agro Bumi Kaltim (ABK) dan PT Nusantara Agro Sentosa (NAS).

Sepanjang 2022, keduanya mengalami kerugian yang lumayan gede yakni US$5,6 juta. Dengan asumsi kurs Rp15.000/US$, angka itu setara dengan Rp84 miliar.

Lantaran tekor itu, ada rencana dari PT Palma Serasih Tbk selaku induk usaha untuk menjualnya. Gayung bersambut, MP Evans Group PLC, perusahaan multinasional yang berbasis di London, Inggris kepincut membelinya. Maharnya disepakati hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp920 miliar.

Sejatinya, MP Evans Group PLC ini, sudah memiliki sejumlah kebun sawit di wilayah Indonesia. Berjejer mulai Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Timur.

Dengan akuisisi ini, lahan sawit MP Evans Group PLC akan bertambah 8.350 hektare. Yakni, 4.973 hektare dari ABK dan 3.377 hektare dari NAS. Kalau tak ada aral, akuisisi keduanya bisa rampung pada akhir 2023.

Chairman MP Evans, Peter Hadsley-Chaplin menjelaskan, akuisisi kedua perusahaan ini, ke dalam portofolio MP Evans, merupakan pencapaian dan kemauan yang luar biasa. Sehingga total area kelolaan MP Evans menjadi lebih dari 65.000 hektare.

“Kami sangat tertarik untuk mengakuisisi lebih banyak perkebunan di dekat Kota Bangun untuk beberapa waktu, dan memasok perkebunan ABK hasil panennya ke pabrik kami yang ada akan semakin meningkatkan efisiensi operasional kami. Dengan menghasilkan produksi panen yang lebih banyak, kami akan terus meningkatkan produksi kami,” kata dia.

Back to top button