News

RK-Atalia Tak Mungkin Duet di Pilkada, Airlangga: Beda Pasar


Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai tidak mungkin menduetkan pasangan suami-istri, Ridwan Kamil  (RK) dan Atalia Praratya menjadi bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah di area Bumi Pasundan itu.

Menurut Airlangga, pasar politik RK dan Atalia berbeda. Elektoral Ridwan menguasai sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. Sedangkan, Atalia memiliki pasar elektoral di Kota Bandung.

“Beda pasar, satu Bandung kota (untuk Atalia). Terus kalau Ridwan Kamil (seluruh kota/kabupaten Jawa Barat), kecuali Kota Bandung,” ujar Airlangga kepada awak media di Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat , Minggu (7/4/2024).

Airlangga memaparkan, memberikan tiket sebagai bakal calon Gubernur DKI kepada Ridwan Kamil. Ia akan memperebutkan kursi gubernur dengan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Ketua Umum DPP Partai  Golkar Erwin Aksa.

“Untuk DKI, Golkar sudah mengeluarkan surat penugasan kepada kader yang otw ke Jakarta, RK. Kami masih nunggu kapan sampai Jakarta. Kedua Pak Zaki selaku ketua DPD Golkar DKI juga diberikan mandat dan juga kita membuka terhadap calon lain termasuk Erwin Aksa sudah pasang baliho di Ratu Plaza,” kata Airlangga kepada awak media di Hotel Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).

Kemudian, Airlangga menyebutkan, Wakil Ketua DPP Golkar itu juga mendapat tiket sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.

“Jabar salah satunya adalah Ridwan Kamil,” katanya.

Sementara itu, Atalia mendapatkan tiket sebagai bakal calon Wali Kota Bandung.

“Tapi ini masih menunggu perkembangan,” ucap Menko Bidang Perekonomian itu.

Ketua Umum Golkar ini menjelaskan, sejumlah nama mendapatkan tiket menjadi bakal calon kepala daerah belum pasti berkontestasi sebagai calon kepala daerah. Mereka harus memiliki modal materil dan berpatokan hasil survei.

“Calon gubernur harus punya modal, kalau survei aja enggak mampu, bagaimana bisa jadi gubernur. Jadi kalau survei itu kepentingannya pribadi beda dengan Pileg dan Pilpres itu kepentingan partai, tetapi untuk Pilkada ini kan seperti tadi di satu daerah kita punya dua calon, nah tentu dari calon itu harus kami persilahkan untuk pasang baliho seperti saudara Erwin Aksa,” ucap Airlangga.

Ia juga akan mempelajari sejumlah nama bakal yang juga bakal maju di Pilkada Serentak 2024. Hal ini untuk memastikan hasil yang memuaskan saat pemungutan suara.

“Nah kita akan melakukan tiga kali survei. Sehingga dalam pemilihan keputusan terakhir yang potensi menangnya paling tinggi dan siap segala-galanya,” kata Airlangga.

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar melaksanakan agenda pengarahan bakal calon kepala daerah di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (6/4/2024).

1064 bakal calon kepala daerah mendapatkan mandat. Ketum Partai Golkar, Airlangga menargetkan suara pada Pilkada 2024 sebanyak 60 persen suara.

“Golkar mengharapkan kemenangan Pilkada 60 persen dan ini sama seperti di tahun 2020 yang lalu,” ucapnya.

Back to top button