Ototekno

Risiko Kanker Bisa Mengancam Anda Jika Sering Bertelepon Sambil Berjalan

Asyik mengobrol dengan handphone sambil berjalan ternyata tidak hanya berisiko terjatuh atau tertabrak kendaraan. Risiko lebih parah bisa muncul secara tidak sengaja yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker.

Saat kita bergerak, ponsel kita terus mencari dan terhubung ke sinyal, menghasilkan emisi radiasi dengan tingkat yang lebih tinggi. Paparan radiasi yang berkepanjangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi implikasi kesehatan.

Era digital kita bergerak cepat telah menghadirkan serangkaian kemudahan, tetapi sangat penting untuk mengenali dan mengatasi potensi risiko kesehatan yang menyertai ketergantungan kita pada ponsel.

Dr. Mandeep Singh Malhotra, Onkologi, CK Birla Hospital (R), Delhi mengatakan, Ponsel memancarkan radiasi elektromagnetik dalam bentuk gelombang frekuensi radio, dan paparan gelombang ini dalam waktu lama, terutama saat didekatkan ke tubuh, telah dikaitkan dengan potensi risiko kesehatan, termasuk kanker.

“Penelitian yang sedang berlangsung menggali korelasi antara penggunaan ponsel dan perkembangan tumor otak, khususnya glioma dan neuroma akustik. Meskipun bukti tetap tidak meyakinkan, beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan hubungan, terutama dengan penggunaan jangka panjang dan berat,” katanya, mengutip Times of India, kemarin.

​Implikasi Lain dari Berjalan Sambil Bertelepon​

Namun, bukan hanya kanker yang harus kita waspadai. Terlibat dalam percakapan telepon, mengscroll di media sosial seperti Tiktok, Instagram atau membaca pesan WhatsApp, sambil berjalan mengalihkan perhatian dari sekitar kita, meningkatkan risiko kecelakaan, jatuh, dan tabrakan. Selain itu, menatap layar ponsel dalam waktu lama berkontribusi pada ketegangan mata digital, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit kepala.

“Gangguan tidur adalah masalah lain. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel mengganggu produksi melatonin, hormon penting untuk tidur yang sehat. Akibatnya, menggunakan ponsel sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur dan insomnia,” jelas Dr. Malhotra.

Implikasinya melampaui individu untuk generasi muda kita. Anak-anak dan remaja, dengan otak dan tubuh mereka yang sedang berkembang, lebih rentan terhadap potensi efek radiasi. Dampak jangka panjang dari penggunaan ponsel secara ekstensif pada demografis ini masih dipelajari.

Frekuensi Radio Bersifat Karsinogenik

Sementara konsensus ilmiah belum secara definitif menetapkan hubungan antara radiasi ponsel dan efek kesehatan yang merugikan, namun kita sebaiknya berhati-hati. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan medan elektromagnetik frekuensi radio sebagai “kemungkinan karsinogenik bagi manusia,” berdasarkan bukti terbatas dari hubungan potensial dengan tumor otak.

Menurut Dr. Malhotra, mempraktikkan kebiasaan penggunaan telepon yang aman dapat membantu mengurangi risiko. Menggunakan opsi bebas genggam (handsfree), meminimalkan durasi panggilan, dan menjaga jarak aman dari tubuh adalah langkah menuju penggunaan yang bertanggung jawab.

“Saat teknologi terus berkembang, mari utamakan kesejahteraan kita di samping kenyamanan yang ditawarkannya. Janganlah kita buta terhadap potensi bahaya kesehatan yang mungkin tersembunyi dalam sinyal yang sangat kita andalkan.”

Mengapa Radiasi Ponsel Membahayakan?

Secara umum, ada dua efek berbahaya dari radiasi seluler. Salah satunya adalah efek panas. Berbicara di telepon yang menempel di telinga selama satu jam memberi rasa panas yang sama seperti yang diberikan microwave dalam satu menit. Yang lainnya adalah efek biologis.

Ketika sel-sel berkomunikasi satu sama lain kemudian radiasi ponsel mengganggu komunikasi ini. Ini terjadi karena gelombang tubuh kita acak, sedangkan semua radiasi buatan manusia bersifat sistemik, yang mengganggu fungsi normal sehingga sel-sel kita harus bekerja lebih keras untuk berkomunikasi.

Untuk chip tersebut, peneliti menggunakan kombinasi bahan-bahan alami. Radiasi bergerak mengalir dalam kisaran megahertz, sedangkan chip mengalir dalam terahertz (gelombang intensitas rendah). Material alami seperti kayu, marmer yang digunakan untuk membuat EnviroChip memiliki getaran alami. Mereka menciptakan gelombang acak karena merupakan bahan alami, sehingga membawa gelombang sistemik dari ponsel dalam bentuk acak, yang ramah bagi tubuh kita.

Meskipun kita tahu bahwa ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, kita harus berhati-hati. Tahukah Anda bahwa semua situs web ponsel memuat peringatan yang berkaitan dengan penggunaan ponsel, yang cenderung kita abaikan?

Para produsen Ponsel sudah menyarankan untuk membatasi waktu bicara dan menjaga jarak perangkat dari tubuh Anda. Selain itu, mereka merekomendasikan penggunaan telepon dengan handsfree. Selain itu, dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan di telepon, kita memiliki lebih sedikit waktu untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan komunikasi tatap muka.

Back to top button