Arena

Rinov Rivaldy Bicara soal Mental Drop hingga Tak Mau Main, Bukan Karena Olimpiade


Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy angkat bicara soal mental health yang dialaminya selama beberapa turnamen, hingga membuatnya sempat ogah berangkat ke tur Eropa demi poin olimpiade.

Rinov menolak beban harus tampil di Olimpiade Paris sebagai penyebab. Ia menilai performanya selama beberapa turnamen akhir 2023 hingga awal 2024, tidak sesuai ekspektasi.

“Memang kan kemarin dari Desember sudah persiapan jauh-jauh hari, cuma hasil dan mainnya enggak sesuai ekspektasi, ketika udah latihan mati-matian terus mungkin di situ kalahnya bukan yang enggak-enggak. Di situ saya ada rasa kecewa besar. Ini pribadi saya ya,” kata Rinov ketika ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2024).

Rinov menambahkan ada rasa kecewa yang besar ketika dirinya sudah berusaha maksimal untuk tampil oke di awal tahun, namun di lapangan penampilannya justru tidak sesuai harapan.

“‘Kenapa ya kalah kemarin? enggak bisa ngeluarin permainan di pertandingan. Padahal latihan bagus-bagus saja semuanya, persiapan bagus tapi dalam pertandingan kemarin di Malaysia enggak bisa keluar semua,” ungkapnya.

Pebulu tangkis peringkat 18 BWF pun sudah berusaha menyingkirkan pemikiran negatif tersebut di beberapa turnamen setelahnya. Sayang, usahanya tak membuahkan hasil.

Setelah tumbang di babak pertama Malaysia Open, Rinov yang berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari juga tak berkutik di India Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters.

“Untuk Olimpiade itu saya enggak ada beban. Saya yakin lah. Maksudnya kalaupun saya enggak masuk Olimpiade masih ada yang lain. Jadi kami berlomba lomba secara sehat saja. Dan ada juga yang di luar (pelatnas) kan, jadi berlomba-lomba,” tutur dia.

Setelah sempat terpuruk, Rinov mengaku banyak bicara dengan pengurus, termasuk pelatih ganda campuran Herry Iman Pierngadi. Hasilnya, Rinov dan Pitha siap berangkat ke tur Eropa dan memperjuangkan kembali peluang tampil di Olimpiade Paris 2024 Juni mendatang.

“Saya di sini hanya prajurit. Saya hanya mengikuti kata pelatih dan PBSI juga, saya sebisa mungkin kalau dikirim kembali akan mencoba introspeksi diri dan mencoba keluarkan masalah ini. Fokus utama adalah mencari jati diri saya lagi,” pungkasnya.

Back to top button