Market

Kilang Pertamina Internasional Genjot Bisnis Pengolahan dan Petrokimia

Kontribusi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Pertamina untuk bisnis pengolahan dan petrokimia, terus melejit. Paruh pertama 2023, kinerja operasinya positif.

Kata Direktur Utama (Dirut) KPI, Taufik Aditiyawarman, optimasi kilang terus dilakukan demi menghasilkan produk bernilai tinggi (high valuable product), sesuai pergerakan crack spread (perbedaan harga minyak mentah sebagai bahan baku dengan produk yang dihasilkan kilang).

“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude (minyak mentah). Kita diberikan fleksibilitas dalam mengelola crude bagian negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik.” jelas Taufik, Jakarta, dikutip Jumat (11/8/2023).

Kilang Pertamina Internasional, kata dia, melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari intake kilang dilakukan untuk meningkatkan yield valuable. Di mana, salah satu produk yang masih didorong Marine Fuel Oil Low Sulfur (MFO LS), bahan bakar untuk bunker kapal.

Menurut Taufik, hal ini, berkontribusi menjadikan imbal hasil produk di atas target. Sepanjang semester I-2023, persentase produksi produk bernilai tinggi atau yield valuable product, mencapai 83,1 persen. Naik dari target RKAP pada Juni 2023, sebesar 82,3 persen.

Untuk meningkatkan performa kilang, lanjut Taufik, KPI melakukan beberapa upaya untuk pemeliharaan dan peremajaan Kilang. Semester I-2023, beberapa kilang juga telah melakukan Turn Around dan juga Pitstop, antara lain Kilang Cilacap dan Kilang TPPI. Kilang Cilacap setelah dilakukan Turn Around (TA) dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengolah minyak mentah yang lebih sour dari sebelumnya Total Acid Number (TAN) 0,30 menjadi 0,46.

Hal ini sejalan dengan rencana strategis perusahaan untuk dapat mengolah minyak mentah dengan jangkauan yang lebih luar sehingga dapat memperoleh bahan baku yang lebih ekonomis. Proses peremajaan peralatan yang dilakukan TPPI juga telah berhasil meningkatkan kinerja platformer kilang sehingga dapat menambah kapasitas pengolahannya dari 37 ribu Bph menjadi 50 ribu Bph.

Kehandalan kilang Pertamina tercermin dalam pencapaian angka indikator PAF. “Selain itu, Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi 99,8 persen dari target sebesar 99,2 persen pada Juni 2023 versi RKAP,” jelas Taufik.

Back to top button