News

Presiden Biden Akui Israel Gunakan Bom dari AS untuk Bunuh Warga Gaza


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui bahwa bom-bom yang mereka pasok ke tentara Israel digunakan untuk menghabisi nyawa para warga sipil di Gaza Palestina, saat penyerangan pada Oktober lalu.

“Warga sipil terbunuh di Gaza akibat bom-bom tersebut dan strategi lain yang mereka lakukan untuk menyasar pusat-pusat pemukiman,” kata Presiden Biden saat wawancara dengan CNN, Rabu (8/5/2024) malam waktu setempat.

Secara terpisah, seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan, bahwa AS sudah memutuskan untuk berhenti memasok persenjataan ke Israel. Langkah ini Biden ambil agar mencegah skala penuh yang dilakukan Israel terhadap kota di Selatan Gaza, Rafah, yang kini menjadi tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan.

“Sebagai hasil dari peninjauan tersebut, kami telah menghentikan satu pengiriman senjata pada minggu lalu. Terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon,” kata pejabat itu seperti dikutip Reuters, Rabu (8/5/2024).

Diketahui, Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan ke Israel dari Gaza hingga menewaskan hampir 1.200 warga Israel, baik militer maupun warga sipil. Sekitar  240 warga Israel disandera.

Israel lantas memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan memulai pengeboman serta  invasi darat ke daerah kantong Palestina tersebut dengan tujuan melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Sejauh ini, sekitar 35.000 warga Palestina terbunuh dalam serangan yang dilakukan militer Israel di Gaza dan lebih dari 78.000 orang lainnya terluka. Sementara itu, sekitar 1,8 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi ke tempat lain.

Terbaru, Israel pada Selasa (7/5/2024) waktu setempat, telah merebut perbatasan utama antara Gaza dan Mesir di Rafah. Ini memutus jalur penting bagi bantuan ke daerah kantong kecil tersebut.

Back to top button