News

Profil Saleh Al-Arouri, Tokoh Senior Hamas yang Dibunuh Israel di Beirut Lebanon


Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, telah memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh Al-Arouri, telah dibunuh oleh Israel dalam sebuah serangan drone di Beirut, Lebanon.

Kantor berita Turki, Anadolu Agency, meringkaskan riwayat tokoh senior Hamas itu pada Rabu (3/1/2024).

Lahir di Arura dekat Kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966, Saleh Mohammed Suleiman Al-Arouri menyelesaikan bangku sekolah dasar dan menengah di kota itu sampai 1984.

Pada 1992, dia menyelesaikan kuliah di Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat dan lulus sebagai sarjana Syariat Islam.

Dia sudah bergabung dengan Ikhwanul Musilimin sejak menjadi mahasiswa Universitas Hebron pada 1985.

Setelah gerakan Hamas dibentuk pada akhir 1987 oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin, Al-Arouri pun bergabung dengan gerakan ini.

Tentara Israel memenjarakan Al-Arouri dari 1990 sampai 1992 karena keterlibatan dalam Hamas, tanpa proses peradilan.

Al-Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas. Antara 1991 dan 1992, dia mendirikan sel militer Hamas itu di Tepi Barat.

Masih pada 1992, tentara Israel kembali menangkap Al-Arouri, untuk kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun atas dakwaan mendirikan Brigade Al-Qassam.

Dia dibebaskan pada 2007, tapi kemudian ditangkap lagi dan dijebloskan ke penjara sampai 2010. Mahkamah Agung Israel kemudian memvonis dia bebas tapi diasingkan dari Palestina.

Al-Arouri kemudian dideportasi ke Suriah dan tinggal di sana selama tiga tahun sebelum berkelana ke sejumlah negara sampai terakhir di Lebanon hingga dibunuh Israel pada 2 Januari 2024.

Saleh Al-Arouri adalah salah seorang juru runding Hamas saat pertukaran tawanan Palestina-Israel pada 2011 ketika serdadu Israel bernama Gilad Shalit dibebaskan yang dipertukarkan dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjarakan Israel.

Pada 31 Juli 2021, Arouri terpilih kembali sebagai wakil ketua biro politik Hamas untuk kedua kalinya. Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin Hamas di Tepi Barat.

Pada 25 Oktober 2023, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, menyebutkan bahwa enam pemimpin Hamas, termasuk Al-Arouri, berada dalam bidikan Israel.

Sementara itu, The Times of Israel mengungkapkan Al-Arouri sudah bertahun-tahun diincar oleh Israel. Dia tewas setelah Israel menyerangnya di sebuah sudut kota Beirut di Dahiyeh. Menurut kantor berita Lebanon, National News Agency, serangan itu dilakukan dengan menggunakan drone.

Pemerintah Israel menolak mengomentari peristiwa pembunuhan ini, namun sejumlah pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan, berkata kepada New York Times dan Washington Post bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas ini.

 

Back to top button