Politikus senior PDIP Aria Bima mengkritisi termuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan bahwa Prabowo Subianto selalu lebih unggul dari Ganjar Pranowo sebagai capres di pemilu mendatang.
Menurutnya elektabilitas Ganjar dijamin meroket jika sudah dipasangkan dengan beberapa nama bakal calon wakil presiden (bacawapres), lain dengan Prabowo yang justru menurun jika namanya disandingkan dengan bacawapres.
“Penerimaan masyarakat di sini jauh lebih luas Ganjar. Dan saya melihat keunggulan Pak Prabowo lebih sebagai variabel tunggal bukan paslon (pasangan calon),” kata Aria saat menjadi tamu dalam pemaparan hasil survei bertajuk ‘Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik Terhadap Isu-Isu Nasional’ secara virtual, dipantau di Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Aria menjelaskan dirinya bersama para relawan masih berupaya untuk meningkatkan popularitas Gubernur Jawa Tengah itu, secara individu. “Supaya perkenalan atau tingkat popularitas Ganjar ini semakin hari akan semakin mendekati 100 persen,” ujar Aria.
Ia menilai, Prabowo, memiliki keuntungan karena tingkat mobilisasinya yang cukup tinggi sebab saat ini ia tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ditambah, posisi Prabowo yang menguntungkan lantaran mendapat pelimpahan suara dari pelemahan Anies Baswedan dan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Dan secara hubungan di setiap momen Pak Jokowi yang juga sebagai presiden dan Pak Prabowo sebagai Menhan,” jelas Aria.
Diketahui, hasil survei LSI menyatakan bahwa Prabowo unggul dengan perolehan 35,8 persen dibanding capres Ganjar Pranowo yang mendapatkan 32,2 persen dan Anies Baswedan sebanyak 21,4 persen serta 18,6 persen lainnya tidak menjawab.
Lebih lanjut, dipaparkan juga hasil perjodohan Ganjar Pranowo dengan beberapa nama seperti Ridwan Kamil (34 persen), Erick Thohir (34 persen) dan Sandiaga Uno (35,1 persen) menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas secara merata.
Hal ini berbanding terbalik Prabowo dimana ketika disandingkan dengan beberapa nama bacawapres seperti Gibran Rakabuming Raka (33,9 persen), Muhaimin Iskandar (30,7 persen) dan Erick Thohir (34,8) mengalami penurunan elektabilitasnya.
Sekadar informasi, survei LSI ini digelar selama 1-8 Juli 2023 melalui sambungan telepon. Sampel dipilih melalui metode random digit dialing atau memilih nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.242 responden kemudian dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
