News

Potensi Kecurangan Pemilu, Irma NasDem Ungkit saat SBY Maju Capres 2004

Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menanggapi kekhawatiran yang disampaikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kemungkinan terjadinya kecurangan pada Pemilu 2024.

Anggota Komisi IX DPR RI itu mempertanyakan bentuk kecurangan yang diketahui oleh presiden keenam Indonesia itu.

Irma juga mengungkit ketika SBY mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004. Anas Urbaningrum saat itu merupakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada masa itu, lanjut dia, banyak juga isu kecurangan yang beredar.

“Akhirnya pertanyaan tentang kecurangan pilpres saat itu seolah-olah terjawab ketika kemudian Mas Anas masuk Demokrat dan dicurigai dapat posisi tinggi di DPP,” kata Irma kepada Inilah.com, Minggu (18/9/2022).

Untuk itu, dia menilai SBY tidak perlu menyampaikan kekhawatiran dan dugaan yang belum tentu terjadi.

Menurut Irma, jika memang ada indikasi kecurangan, maka perlu membiarkan para politisi yang mengungkapkannya kepada publik.

“Agar beliau tidak masuk dalam pro kontra penilaian masyarakat terhadap statement beliau tersebut,” ujar Irma.

Dia menekankan, SBY yang pernah menjadi presiden selama dua periode memiliki jasa besar bagi Indonesia tetapi tetap perlu berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya.

“Jangan sampai akibat statement yang masih merupakan kekhawatiran yang bisa saja terjadi dan bisa juga tidak terjadi, malah menimbulkan kegaduhan di tahun politik ini,” tutur Irma.

Sebelumnya, SBY memprediksi gelagat kecurangan pada Pemilu 2024. Hal itu dia sampaikan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil. Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti, yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” kata SBY, Jumat (16/9/2022).

Bahkan, menurut SBY, dia mendapat informasi bahwa Partai Demokrat sebagai oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapresnya.

“Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak hak-hak rakyat bukan?” tanya SBY di depan ribuan kader Demokrat.

Back to top button