Hangout

Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Luna Maya Ingin Pindah ke Bali

Jakarta, semakin hari semakin dipermalukan oleh gelar sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Tidak hanya menjadi perhatian pemerintah dan lembaga lingkungan, isu ini juga telah mencuri perhatian publik dan selebriti ternama, salah satunya adalah Luna Maya.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Luna Maya membagikan data yang menunjukkan perbedaan mencolok antara kualitas udara di Jakarta dan Bali. Tak sekadar membagikan informasi, Luna Maya juga berbagi pengalaman pribadinya merasakan gangguan pernapasan akibat polusi udara di Jakarta. Sebagai tokoh publik dengan jangkauan yang luas, tindakan Luna Maya ini menjadi penting dalam menggugah kesadaran masyarakat.

“Jarang banget comment tapi kok udah gak tahan bengek mulu akhir-akhir ini. Tapi udara di Jakarta dan sekitarnya parah sih, ini mesti gimana ya? Solusi??” tulis Luna Maya di akun Instagramnya baru baru ini.

Luna Maya juga memanfaatkan platformnya untuk mencari solusi, dengan membuat question box di Instagram Story-nya. Respon dari netizen menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari kebutuhan untuk tindakan nyata, termasuk menanam pohon di rumah atau bahkan mempertimbangkan untuk pindah ke Bali.

Bali, meskipun tidak terlepas dari masalah kemacetan, tetap mempertahankan kualitas udaranya. Salah satu faktornya adalah keberadaan pohon-pohon besar di sepanjang jalan protokol. Pohon-pohon ini tidak hanya berfungsi sebagai penyerap polutan, tetapi juga sebagai produsen oksigen. Selain itu, pemerintah Bali telah menerapkan aturan uji emisi untuk kendaraan, sebagai upaya lain dalam meminimalisasi polusi udara.

Isu polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga ekonomi dan kualitas hidup. Oleh karena itu, solusi harus diambil dari berbagai pihak: pemerintah perlu lebih tegas dalam penegakan regulasi, industri harus beralih ke metode produksi yang lebih ramah lingkungan, dan masyarakat perlu lebih proaktif dalam upaya-upaya pelestarian.

Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh publik sekaliber Luna Maya, diharapkan isu ini tidak hanya menjadi perbincangan, tetapi juga memicu tindakan yang berarti dalam upaya meningkatkan kualitas udara dan, pada akhirnya, kualitas hidup.

Back to top button