Mabes Polri tengah mempersiapkan konsep baru tentang penyelenggaraan liga yang lebih baik dan nyaman bagi penonton, penyelenggara, serta klub sepak bola.
Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendy mengatakan konsep tersebut baru akan dibahas dari berbagai aspek. Sehingga hasilnya benar-benar memberikan kenyamanan untuk semua.
“Rumusan ini akan segera dibahas dari berbagai aspek yang memfokuskan pada aspek kenyamanan dan keselamatan,” kata Agung, Rabu (10/5/2023).
Hal ini disampaikan setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima jadwal Liga I Indonesia Musim 2023/2024 yang diberikan oleh Ketum PSSI Erick Thohir (Etho).
Jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa pembahasan dari aspek keamanan akan menjadi dampak penyelenggaraan yang profesional. Upaya ini menurutnya sekaligus mewujudkan era baru sepak bola Indonesia yang lebih maju dan berkelas dunia.
“Mari kita bersama wujudkan era baru menjadi persepakbolaan Indonesia yang maju dan berkelas,” ujarnya.
Adapun jadwal pembahasan rumusan konsep baru penyelenggaraan Liga Indonesia, kata Agung, akan dibahas setelah kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN selesai digelar, mengingat Polri tengah berkonsentrasi dalam mengawal dan mengamankan kegiatan bertaraf internasional tersebut.
Namun ia memastikan pembahasannya dimulai secara internal di institusi Polri terlebih dahulu, setelah itu dibahas bersama-sama dengan pihak terkait dalam hal ini PSSI dan PT LIB selaku operator liga.
“Polri akan membahas internal terlebih dahulu baru nanti ditentukan pembahasan bersamanya setelah selesai KTT ASEAN,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menyerahkan jadwal kompetisi Liga 1 Indonesia Musim 2023/24 kepada Kapolri untuk kepastian izin pertandingan.
Kompetisi Liga Indonesia Musim 2023/24 rencananya akan digelar pada 1 Juli 2023 dan direncanakan berakhir 30 Mei 2024.
Pada musim depan, rencananya akan terdapat beberapa perubahan dibanding musim sebelumnya seperti nama, format kompetisi, dan adanya penambahan kuota pemain asing, namun hingga kini belum ada kepastian dari operator ataupun federasi soal wacana ini.
