News

Kehidupan Masyarakat Belum Layak, Tak Etis Pemerintah Bangun IKN

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid enggan berandai-andai terkait masa depan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Yang jelas bagi dirinya, Jakarta masih tetap menjadi ibu kota hingga saat ini.

“Sampai di hari ini tetap ibu kota di Jakarta kan, kalau menyangkut UU nanti dibahas bersama tapi Jakarta tetap ibu kota sampai nanti dipindah,” ujar Jazilul di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).

Ia mengakui bahwa pembangunan IKN sudah termaktub UU Nomor 21 tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara yang dibahas melalui DPR dengan masing-masing partai, tapi bukan mustahil untuk diubah. “Tapi kalau UU kan biasa, bisa direvisi atau diperbaiki,” katanya.

Jazilul menuturkan masyarakat Indonesia secara besar masih belum memiliki kehidupan yang layak. “Masa iya sih kita bikin istana sebesar itu, itu soal moral, etis atau enggak, moral ini ya bukan soal UU,” kata Jazilul menambahkan.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa, pada Rabu (22/11/2023) di Edutorium UMS. Dalam dialog terbuka itu, Anies menyoroti soal IKN berdasarkan pertanyaan dari salah satu panelis dalam acara tersebut.

Anies menilai, pembangunan IKN saat ini tidak sesuai dengan tujuan pemerataan yang didengungkan pemerintah. Sebaliknya, pembangunan IKN dikatakannya malah menciptakam ketimpangan baru.

Ia menegaskan, langkah pemerintah membangun IKN di Kalimantan tidak sejalan dengan tujuan pemerataan. Seharusnya, lanjut Anies, jika pemerintah ingin mewujudkan pemerataan maka membangun kota di seluruh Indonesia.

“Jadi antara tujuan pemerataannya tidak sinkron. Kalau mah meratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar di seluruh Indonesia. Bukan membangun satu kota di tengah hutan. Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan baru. Antara tujuan dan langkah yang dikerjakan tidak nyambung. Dan ini menjadi masalah,” ucap Anies. 

Back to top button