News

Demokrat Tak Mungkin Gabung Kembali dengan Anies dan NasDem

Demokrat Tak Mungkin Gabung Kembali dengan Anies dan NasDem

Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan keterangan seusai menyaksikan laga voli Indonesia vs Vietnam di Sentul, Bogor, Jabar, Sabtu (22/7/2023). (Foto: Inilah.com/Clara Anna)

Partai Demokrat menutup diri untuk kembali berkoalisi dengan Partai NasDem dan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dalam menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Renanda Bachtar saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Rabu (13/9/2023), menyatakan partainya tidak mungkin bergabung kembali dengan Anies dan NasDem.

Menurut Renanda, NasDem dan Anies sudah terlalu jauh melanggar kesepakatan yang dibangun dan disetujui bersama. “Di mana jika ada partai lain bergabung, maka kami Demokrat dan PKS harus diajak bicara sebelumnya,” ujarnya.

Renanda menyebut NasDem tidak lebih berkuasa dari mitra koalisinya yang lain. “Sesuai kesepakatan, ketiga partai ini setara, one party one vote. Jadi apa yang dilakukan Ketum NasDem Surya Paloh ini berlebihan karena mereka lebih berkuasa dari partai lain dan terkesan arogan karena memutuskan sepihak seperti itu,” tuturnya.

Adapun dengan Anies, menurut Renanda, seolah tersandera dan pasrah kepada Surya Paloh. “Jadi intinya, Demokrat tidak mungkin bergabung kembali dengan Anies dan NasDem,” kata dia, menegaskan kembali.

Sebelumnya, Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengaku masih mengharapkan Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan. Menurut dia, PKS susah move on dari Demokrat.

“Masih kalau saya (mengharapkan Demokrat gabung ke Koalisi Perubahan). Saya secara pribadi rasa cinta sama Demokrat tak bisa terlepaskan,” kata Aboe Bakar kepada wartawan SEusai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Aboe menilai, apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyatakan keluar dari koalisi merupakan keputusan yang emosional.  “Ya namanya emosional itu perlu dihibur. Dari kemarin (PKS sudah menghibur Demokrat),” kata dia yang juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI ini.

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut bahwa keakraban Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) merupakan momentum baik.

Bahkan momentum itu bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penjajakan koalisi pada Pilpres 2024. Sebab saat ini Partai Demokrat masih belum menentukan sikap usai keluar dari Koalisi Perubahan.

“Momentum yang bagus. Komunikasi, silaturahmi, dan kebersamaan seperti ini kita harapkan terus berlanjut. Duduk setara, sejajar, nyaman. Kita berharap Indonesia yang lebih baik ke depannya. Apakah mengarah kepada koalisi di Pilpres 2024? Kita lihat saja,” ujar Herzaky dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
 

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button