News

Pesan untuk Laksamana Yudo: Normalisasi Rasio Anggaran, Jangan Akuisisi Kapal Selam Perancis

Penguatan Angkatan Laut dapat diwujudkan melalui normalisasi rasio anggaran angkatan bersenjata dan kelanjutan produksi kapal selam kelas Nagapasa. Dua hal ini harus bisa ditunaikan oleh Laksamana Yudo Margono jika resmi dilantik jadi Panglima TNI.

Pakar militer Ade Muhammad menyarankan agar Laksamana Yudo lakukan perbaikan pada rasio penganggaran angkatan bersenjata. Cara ini dia nilai jauh lebih efektif ketimbang menambah jumlah anggaran bagi Angkatan Laut. Menurutnya, selama ini rasio anggaran tak pernah dinormalisasi, sehingga menyebabkan ketimpangan.

“Maka sampai kapanpun, angkatan bersenjata kita akan timpang dan tidak pernah mencapai 90 persen keatas Readiness (tingkat kesiapan),” tegasnya kepada Inilah.com, Selasa (29/11/2022).

Soal rasio anggaran, Ade merincikan, secara universal persentase rasio tertinggi diperuntukkan bagi Angkatan Udara (AU), karena mahalnya biaya pengadaan teknologi pesawat tempur. “Kedua tertinggi persentasenya adalah AL karena padat logistik kapal perang dan terakhir Angkatan Darat,” sambungnya.

Berkaitan dengan Alat Utama Sistem Senjata (Alutisista) TNI AL, Ade menilai apa yang dilakukan oleh Penataran Angkatan Laut (PT. PAL) dalam memproduksi kapal selam kelas Nagapasa, berbasis kelas 209 HDW Jerman sudah tepat.

Menurutnya, produksi versi ini sudah memenuhi aspek commonality (kesamaan), Interoperabilitas dan economical scale (hemat). Dia pun tidak merekomendasi rencana akuisisi kapal selam kelas Scorpene dari Perancis. Ketimbang mengakuisisi, Ade menyarankan, untuk tetap memproduksi kapal selam dari kelas Nagapasa dengan melibatkan desainer aslinya, Tyssenkrupp Jerman.

“Pertama untuk memperbaiki desain, dan kedua menjamin produksi untuk dapat menggunakan sistem Air Independent Propulsion, yang merupakan keharusan kapal selam modern. AIP Tyssenkrupp adalah yang sudah teruji berbanding apa yang ditawarkan Korea,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT. PAL Indonesia (Persero) sudah terlibat dalam proses pengadaan 3 unit kapal selam “DSME Type 209” bekerja sama dengan dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Melalui skema Joint-Section PT.PAL mampu merampungkan pembangunan salah satu dari ketiga unit batch pertama pengadaan kapal selam kelas DSME Type 209 yaitu KRI-Alugoro (405) yang kemudian diresmikan pada Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan sudah memutuskan untuk kembali menjalin kerjasama dengan Korea Selatan untuk pengadaan batch lanjutan dari DSME Type 209, meskipun saat ini turut mempertimbangkan rencana pembelian kapal selam jenis lain, di antaranya yaitu kelas “Riachuelo” yang merupakan salah satu varian dari “Scorpene-Class” garapan Naval Group, Prancis, dan “Type214″ buatan Jerman yang ditawarkan oleh Thyssen-Krupp Marine Systems.

Selain kepastian untuk pengadaan batch lanjutan dari kapal selam DSME Type 209, sejauh ini belum ada keputusan resmi terkait kapal selam jenis apa dan dari negara mana yang akhirnya akan dipilih oleh Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada TNI-AL.

Back to top button