News

Munas Masih Jauh, Golkar Anggap Terlalu Dini Bicarakan Bursa Calon Ketum


Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengaku tidak mempersoalkan masuknya nama-nama di luar kader partai beringin dalam bursa calon ketua umum. Hanya saja, menurutnya musyawarah nasional (munas) partai masih jauh.

Hal ini ia sampaikan dalam rangka menanggapi masuknya nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam bursa calon ketua umum Golkar.

Dave sejatinya tidak mempersoalkan pendapat beberapa pihak yang menyebut dua nama itu masuk di bursa calon ketum Golkar, hanya saja menurutnya sejauh ini belum ada pembahasan mengenai musyawarah nasional (munas) Partai Golkar, apalagi hingga pembahasan terkait nama-nama calon ketua umum Golkar.

“Belum ada Munas tuh. Perasaan ini tidak ada pembahasan apapun yang mengarah ke Munas,” katanya dihubungi di Jakarta, dikutip Minggu (17/3/2024).

Persoalan pembahasan siapa saja calon ketua umum Golkar, tutur dia, sebaiknya dibahas sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, yakni pada Desember akhir tahun 2024. Menurutnya, saat ini Partai Golkar masih fokus pada hasil pemilu dan pelantikan presiden dan wakil presiden hingga pilkada serentak.

“Sesuai jadwal, Munas akan diselenggarakan pada Desember ini, setelah selesai jadwal pelantikan presiden, kabinet dan pilkada,” katanya menegaskan.

Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan partainya sangat terbuka untuk menerima siapapun termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai.

Dia mengatakan, bergabungnya tokoh-tokoh penting seperti Jokowi dan Gibran sangatlah menguntungkan bagi Partai Golkar. Hal ini dinilai akan sangat membantu program-program inovasi Golkar.

“Bayangkan, kalau ada presiden mau masuk atau calon presiden mau masuk tentunya akan sangat membantu Partai Golkar. Kalau kita bicara ada tambahan minimal catatan di situ, satu kader baru Partai Golkar karena programnya inovasi kaderisasi keanggotaan siapapun kita, sebagai partai terbuka bisa masuk,” katanya.

Namun Lodewijk belum bisa memastikan apakah nantinya Jokowi dan Gibran akan langsung mendapatkan posisi penting jika bergabung dengan Golkar. Pasalnya Golkar memiliki aturan baku bagi setiap kader untuk menduduki posisi-posisi tertentu di kepengurusan partai.

Back to top button