News

Perbedaan Pandangan di KIB akibatkan Hanya Bisa Maju Selangkah Dahulu

Senin, 24 Okt 2022 – 06:13 WIB

Pengamat politik Siti Zuhro. (Foto: Antara)

Pengamat politik Siti Zuhro. (Foto: Antara)

Pengamat politik Siti Zuhro menanggapi nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masuk radar calon presiden Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal tersebut menjadi polemik karena kedua partai itu telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Golkar yang mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.“Kalau nggak bisa semuanya dilampaui, ya selangkah dulu, membentuk KIB dulu, calon presidennya belum,” kata Siti Zuhro di Jakarta, Minggu (23/10/2022).

Menurut dia, hal serupa juga terjadi pada koalisi Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Di sisi lain, lanjut Siti Zuhro, kubu Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera memiliki pola yang berbeda.

Sebab, kata dia, ketiganya belum mendeklarasikan diri sebagai koalisi tetapi sudah menjalin kedekatan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

“Tiga tadi itu, Pak Surya Paloh sudah kunjung-kunjung ke PKS sebelumnya. PKS dengan Demokrat sudah biasa berkoalisi dulunya,” ujar peneliti ahli utama BRIN itu.

“Itu yang mungkin tidak terjadi pada partai-partai yang lain sebelumnya, sehingga koalisi dulu dipegang, kebetulan sama-sama di kabinet juga KIB itu,” lanjut dia.

Diketahui, nama-nama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo disebut-sebut masuk dalam radar calon presiden yang akan didukung PAN. Sebab, beberapa DPW PAN mengusulkan kedua nama tersebut dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN pada Agustus lalu.

Selain itu, DPW PPP di sejumlah daerah juga mengusulkan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun, Partai Golkar tetap teguh pada keputusan Musyawarah Nasional (Munas) untuk mengusung Airlangga Hartarto.

Back to top button