News

Perbandingan Kekuatan Militer Iran Vs Israel


Situasi kawasan Timur Tengah semakin memanas setelah Iran melancarkan serangan udara ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

Mungkin anda suka

Ratusan drone dan rudal dikerahkan militer Iran untuk menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan Tel Aviv terhadap konsulat mereka di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Sebelumnya Iran telah mengeluarkan ancaman kepada Israel seusai konsulatnya di Suriah diserang dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal pentingnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran melalui Kedutaan Besar Iran di Jakarta pun mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan serangan ke Israel. Kemlu Iran mengungkapkan negaranya menjalankan hak wajar untuk membela diri seperti yang tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB.

Sementara itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengklaim pihaknya sukses mencegat 99 persen dari sekitar 300 drone dan rudal jelajah serta balistik yang ditembakkan Iran ke wilayahnya.

“Ini adalah pencapaian strategis yang sangat signifikan,” katanya seperti dilaporkan Times of Israel.

Dia mengatakan, Iran menembakkan 170 drone pengebom, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik.

Dari jumlah tersebut, beberapa rudal balistik berhasil mencapai wilayah Israel menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan udara.

Hagari mengeklaim dari 170 drone yang diluncurkan Iran, tidak satu pun yang berhasil masuk ke wilayah udara Israel. Semuanya, kata dia, berhasil ditembak jatuh di luar batas wilayah oleh Israel dan sekutunya.

Ia menambahkan ada 30 rudal jelajah yang ditembakkan dan tidak ada yang menembus ke wilayah udara Israel. Menurut Hagari, 25 dari 30 rudal jelajah itu berhasil ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Israel.

Selain itu, Hagari mengatakan Iran menembakkan 120 rudal balistik ke Israel. Banyak dari rudal tersebut, menurutnya, berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow.

Setelah serangan udara Iran itu diperkirakan akan ada aksi balasan dari Israel. Militer Israel juga bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung, termasuk serangan darat dan laut dari Iran.

Lalu Bagaimana Kekuatan Militer Iran dan Israel?

Menurut Global Firepower, Iran berada di peringkat 14 dari 145 dalam kekuatan militer pada 2024 dengan PwrIndx 0,2269. Sementara Israel berada pada posisi 17 dengan PwrIndx 0,2596.

PwrIndx merupakan skor dari Global Firepower untuk menilai kekuatan militer sebuah negara berdasarkan berbagai variabel mulai dari jumlah unit militer, posisi keuangan, hingga kemampuan logistik dan keuntungan geografis.

Iran disebut unggul dari Israel dalam enam dari delapan variabel, yaitu pada jumlah manpower, armada angkatan darat, armada angkatan laut, sumber daya nasional, finansial, dan logistik.

Adapun Israel unggul pada dua variabel lain, yakni angkatan udara dan keuntungan geografis.

Dari sisi manpower, Iran memiliki total 610 ribu personel aktif, lebih dari tiga kali lipat personel Israel yang hanya berjumlah 170 ribu. Meski demikian, Israel memiliki tentara cadangan yang lebih banyak, yakni 465 ribu orang dibandingkan Iran yang hanya 350 ribu orang.

Di sisi angkatan udara, Israel lebih unggul dengan total 612 armada, yang mencakup pesawat tempur, helikopter, hingga armada transportasi. Sementara itu, Iran hanya memiliki total 551 armada udara.

Di darat, Iran unggul cukup signifikan di hampir semua armada, kecuali artileri swagerak atau self-propelled artillery. Iran memiliki total 1.996 tank, 65.765 kendaraan lapis baja, 2050 artileri tarik, dan 775 peluncur roket mobile.

Sedangkan Israel punya 1.370 tank, 43.407 kendaraan lapis baja, 300 artileri tarik, dan 150 peluncur roket mobile.

Untuk kekuatan laut, Iran memiliki total 101 armada, termasuk di antaranya 19 kapal selam, tujuh frigate, dan tiga corvette. Sedangkan Israel memiliki 67 armada laut, yang di antaranya adalah lima kapal selam dan tujuh corvette.

Israel Kalahkan Iran dalam Sisi Teknologi

Satu hal yang menjadi keunggulan Israel dari dari Iran adalah dari sisi teknologi, sementara Iran punya banyak suplai militer yang murah tapi efektif.

Dikutip dari Strait Times, sejak 2022 Iran bisa mensuplai lebih dari 1.000 UAV Shahed-136, serta UAV Shahed-131 dan Mohajer-6, untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Pada bulan Mei, Iran juga mulai membantu Rusia membangun fasilitas produksi UAV Shahed-136 di negara mereka. Sehingga, bisa diasumsikan bahwa Iran memiliki ratusan bahkan ribuan drone satu arah dalam tangannya untuk menyerang Israel.

Israel bisa melawan rudal balistik dengan sistem pencegat Arrow, sementara drone bisa dilumpuhkan dengan sistem pertahanan udara David’s Sling, atau sistem yang disebut Drone Guard yang dibuat oleh ELTA Systems.

 

Back to top button