Arena

Pengurus Bela Ketum PBSI soal Desakan Mundur: Enggak Segampang Itu!

Ketua Umum (Ketum) PBSI Agung Firman Sampurna belum juga memberikan tanggapan pasca-kegagalan bulu tangkis Indonesia di Asian Games Hangzhou.

Tuntutan mundur dari badminton lovers pun terus menggema, namun yang dituntut tak kunjung bersuara.

Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI menegaskan kegagalan Indonesia membawa medali Asian Games merupakan tanggung jawab bersama.

Rionny pun mengaku siap menerima kritikan pedas dari publik. Namun urusan prestasi atlet yang seretnya prestasi, merupakan tanggung jawabnya sebagai Kabid Binpres PBSI.

“Jadi jangan terlalu lari kemana-mana, saya tetap satu, kita kuat kok, caci maki dua itu ya ada lah kami terima. Tapi kalau bisa ya itu (bentuknya) saran, bagaimana anak-anak bisa bangkit, itu yang saya perlu. Kalau caci maki kita udah siaplah, caci maki dengan kami disuruh mundur,” ucap Rionny kepada wartawan di Pelatnas PBSI Cipayung.

“Pesan saya enggak segampang itu mau mundur, selain kalau mengurus anak-anak (tidak gampang). Saya percaya kalau seperti ini, kadang-kadang kami berdoa. (Ibaratnya) kamu juga harus yakin, harus berani, kalau kamu berdoa tapi tidak yakin ya sama aja, main takut,” sambungnya.

Seperti yang telah disinggung, Rionny menegaskan bahwa isu kegagalanAnthony Sinisuka Ginting dan kolega di Asian Games  jangan sampai melebar ke mana-mana.

Mengingat, Ketum PBSI telah mempercayainya mengawal pasukan Pelatnas Cipayung sebagai Kabid Binpres. Sehingga baik-buruknya prestasi yang dicatatkan pasukan Cipayung murni menjadi tanggung jawabnya.

“Untuk yang tadi kayak undur diri dari seperti Ketua (Umum), Ketua Harian, saya rasa ngga itu. Mereka juga udah berikan kita fasilitas. Kita harus bertanggung jawab,” tandasnya.

Desakan agar Agung Firman mundur mulai mengemuka di media sosial, termasuk dari pengamat olahraga Fritz Simanjuntak. Fritz mengingatkan contoh dari almarhum Djoko Santoso, Ketua Umum PBSI periode 2008-2012, yang memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali setelah kegagalan di Olimpiade London 2012.

“Dengan Olimpiade yang akan datang, ini adalah waktu yang tepat untuk PBSI melakukan introspeksi,” tegas Fritz.

Back to top button