News

Pengungsi Gempa Pasaman Barat Tidur Posisi Duduk di Tenda Darurat

Ribuan warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terpaksa mengungsi ke tenda darurat di halaman kantor bupati setempat sejak Jumat (25/2/2022).

Para pengungsi itu menempati tenda darurat beralaskan tikar. Baik yang sudah lanjut usia, perempuan, dan anak-anak. Tidur berdesakan di bawah tenda darurat dengan selimut seadanya, sebagian terpaksa tidur dengan posisi duduk.

Salah seorang pengungsi, Amri (42) mengatakan dirinya harus mengungsikan isteri serta tiga anak karena khawatir akan gempa susulan.

“Banyak gempa terjadi usai gempa besar pada Jumat pagi, karena cemas akhirnya saya memilih untuk mengungsikan keluarga,” kata Amri, Sabtu (26/2/2022).

Bersamanya juga ikut mengungsi mertua serta tetangga yang rumahnya mengalami retak serta rusak karena gempa.

Ia bersama keluarga besar datang ke lokasi pengungsian dengan berboncengan sepeda motor secara bergantian, dan membawa pakaian seadanya.

“Untuk selimut kami pakai kain sarung, karena memang pakaian yang dibawa tidak banyak. Untuk makan malam disediakan di tempat pengungsian,” katanya.

Ia juga menceritakan bahwa listrik dan jaringan seluler di lokasi rumahnya mati total sejak gempa bermagnitudo 6,1 terjadi pada Jumat (25/2) sekitar pukul 08.39 WIB.

Sementara hingga Sabtu (26/2/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB petugas gabungan masih tampak pulang-balik mengangkut warga ke lokasi pengungsian di halaman kantor bupati.

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button