Arena

Pemain Naturalisasi Liga 1 Protes soal Rencana Pembatasan Kuota

Beberapa pemain naturalisasi Liga 1 menyuarakan kekecewaan mereka terhadap rencana pembatasan kuota pemain keturunan oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir (Etho) untuk tiap tim. Etho mengusulkan bahwa setiap klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia hanya diperbolehkan memperkuat maksimal satu pemain naturalisasi.

Beberapa pemain seperti Stefano Lilipaly, Ilja Spasojevic dan Victor Igbonefo merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Lilipaly mengungkapkan ketidaksenangan terhadap situasi ini di postingan story akun Instagram-nya, “Kalau main untuk Timnas, kita orang Indonesia. Saat main di Liga, kita orang ‘Naturalisasi’,” tulisnya.

Sementara itu, penggawa Persib Bandung Marc Klok menganggap keputusan tersebut sebagai tindakan diskriminatif, “Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi.”

Ezra Walian, yang juga memainkan sepak bola untuk Persib, bertanya-tanya tentang urgensi keputusan Etho. “Kebangsaan Indonesia, Keluarga Indonesia, Tinggal di Indonesia, kenapa main di Klub jadi Naturalisasi?,” tulisnya di Instagram.

Etho menyebut alasan untuk diterapkannya pembatasan itu adalah untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal untuk tampil di setiap tim Liga 1 dan Liga 2.

Selain itu, Etho juga berpendapat bahwa pembatasan naturalisasi demi menegakkan keadilan di kompetisi. “Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama dan belum tuntas,” kata mantan Presiden klub Liga Italia Inter Milan itu.

Dalam hal pemain asing, Etho menyebut bahwa klub-klub sepakat menggunakan skema 5+1 di kompetisi Liga 1 Indonesia 2023-2024. Artinya, setiap tim bisa memperkuat maksimal lima pemain asing non-ASEAN dan satu pemain impor dari kawasan ASEAN.

Back to top button