Arena

Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate Dikritik Imbas Komentari Pekerja Imigran Qatar

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate dihujani dikritik karena mengklaim Piala Dunia 2022 merupakan keinginan buruh. Pernyataan Southgate ditentang sejumlah organisasi pegiat Hak Asasi Manusia.

Diketahui Piala Dunia Qatar tinggal menghitung hari namun sejumlah kontroversi terus menyelimuti gelaran tersebut. Salah satunya adalah dugaan pelanggaran HAM hingga tewasnya para buruh migran yang turut membangun fasilitas turnamen yang dihelat di Qatar itu.

Mungkin anda suka

Pelatih berusia 52 tahun tersebut mengatakan tidak bisa berbuat banyak terhadap tragedi tersebut. Namun, ia mengklaim bahwa sudah bertemu dengan para pekerja. Southgate juga mengklaim, mereka menginginkan Piala Dunia 2022 bergulir.

“Saya sudah pergi ke Qatar beberapa kali dan saya telah bertemu dengan banyak pekerja di luar sana dan mereka bersatu dalam satu hal, dan itulah yang mereka inginkan agar turnamen terjadi,” kata Southgate mengutip The Guardian, Jumat (4/11/2022).

“Mereka menginginkan itu karena mereka mencintai sepak bola. Mereka ingin sepak bola datang ke Qatar. Tapi kami juga harus realistis tentang seberapa besar pengaruh kami di negara yang tidak kami kendalikan,” tambah Southgate

Southgate menjelaskan, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) juga akan memberikan dukungan penuh untuk mendorong hak para buruh migran. Mereka juga akan dipersilakan hadir dalam latihan Timnas Inggris

Namun, pernyataan Southgate ini ditentang sejumlah organisasi pegiat Hak Asasi Manusia.

Amnesty International memperingatkan bahwa meskipun banyak pekerja migran di Qatar adalah penggemar sepak bola, mayoritas lebih tertarik agar hak-hak mereka dilindungi sepenuhnya dan dibayar dengan layak daripada di Piala Dunia.

Ella Knight, peneliti hak-hak buruh migran Amnesty International, mengatakan jauh lebih banyak yang harus dilakukan oleh FIFA dan sepak bola secara keseluruhan.

“Banyak pekerja di Qatar tentu saja akan menjadi penggemar sepak bola, tetapi apa yang benar-benar ditekankan oleh para pekerja migran kepada kami adalah perlunya hak-hak mereka dilindungi sepenuhnya, dibayar dengan benar, dapat berganti pekerjaan dengan bebas dan untuk menikmati kondisi kerja yang aman dan bermartabat – sebelum, selama dan setelah turnamen ini,” katanya.

Dalam wawancaranya Southgate menekankan bahwa Asosiasi Sepak Bola telah bekerja dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk membantu mereka mencari ganti rugi sebelum turnamen dimulai pada 20 November.

“Kami mencoba mendukung ide-ide itu dengan kompensasi bagi keluarga yang kehilangan pekerja dan pusat hak pekerja,” katanya. “Jadi kami mendukung hal-hal yang diminta untuk kami dukung.”

Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 tinggal menghitung hari. Turnamen yang digelar empat tahun sekali itu akan bergulir mulai 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Back to top button