News

PDIP: Pembangunan Patung Soekarno di Rusia adalah Ekspresi Kekaguman Sahabat

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, mengapresiasi dan menyambut baik kabar akan dibangunnya patung Presiden Pertama Indonesia Soekarno di Rusia.

“(Kami meyakini bahwa ini) sebagai salah satu bentuk ekspresi persahabatan, tak ada masalah. Bung Karno memang banyak dikagumi orang di berbagai penjuru dunia,” jelas Hendra kepada Inilah.com saat dihubungi Minggu (11/6/2023).

Ia juga menyinggung, selain rasa persahabatan, dibangunnya patung tersebut juga bentuk kekaguman Rusia terhadap sosok Soekarno. Hendra pun mengenang kembali pidato Bung Karno di hadapan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berjudul “To Build the World A New” pada 30 September 1960), menjadi memori antar bangsa. “Betapa Pancasila dapat menjadi ideologi yang membawa kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial di tingkat global,” tambah dia.

“Secara pribadi saya pernah melihat patung lilin Bung Karno di Galeri Madame Tussaud, nama jalan di Maroko, memori kunjungan di Havana, Cuba, dan lain-lain. Semua merupakan bentuk ekspresi kekaguman dan persahabatan,” pungkas Hendra.

Sebelumnya dikabarkan, patung presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno akan dibangun di salah satu taman di ibu kota Rusia, Moskow. Informasi ini diperoleh berdasarkan cuitan akun Twitter resmi Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

“Patung Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno akan dibangun di Taman Seni Museon Moskow,” demikian dicuitkan Kedubes Rusia di Jakarta lewat akun Twitter, @RusEmbJakarta, pada Sabtu (10/6/2023). Dari tautan pada cuitan tersebut, dikatakan bahwa pembangunan patung Bapak Proklamator RI itu merupakan respons peresmian patung kosmonot Yuri Gagarin pada 2021 silam di Indonesia.

“Pembangunan patung Presiden Soekarno dimaksudkan sebagai tanggapan atas dibukanya patung kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin. Monumen ini didirikan di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, di Taman Mataram dan diresmikan pada 11 Maret 2021,” jelas Ketua Komisi Seni Monumental Duma Kota Moskow Igor Voskresensky, dalam utasan itu.

Voskeresensky menjelaskan, berdasarkan arsip 1956 dari Studio Film Dokumenter Pusat Uni Soviet diketahui Soekarno setelah mengunjungi Galeri Tretyakov berjalan di tepi sungai Moskow sepanjang lokasi yang sekarang menjadi Taman Seni Museon. “Jika kita membuat analogi sejarah, Soekarno pernah berkunjung ke lokasi yang sekarang dipilih untuk patung beliau,” kata Voskeresensky.

Back to top button