News

PBNU Bantah soal Klaim Mandat Khusus ke PKB, Daniel Johan: Faktanya Begitu

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menyebut pernyataan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengenai adanya mandat khusus terkait Pemilu 2024 dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada PKB adalah fakta.

“Cak Imin bukan klaim tapi fakta, begitu banyak kiai NU yang memberikan mandat, bahkan secara historis PKB lahir karena perjuangan dan mandat langsung dari kiai sepuh NU secara resmi,” kata Daniel kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/8/2023).

Ia juga menyatakan bantahan dari Wasekjen PBNU Sulaeman Tanjung yang menyebut bahwa mandat tersebut tidak hanya untuk PKB, tidak perlu dipermasalahkan lebih jauh.

“Tapi masalah mandat ini tidak perlu dipertentangkan, diakui atau tidak, PKB tetap mengemban amanat NU untuk memajukan Nahdliyin,” ujarnya.

“Sebagaimana yang juga dititipkan oleh kiai Said (Aqil Siradj) saat haul Gus Dur kemarin,” tambah Daniel.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung menegaskan, hingga saat ini PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Tidak pernah ada titipan aspirasi atau mandat khusus ke PKB. Ada pun aspirasi warga NU kami dititipkan kepada semua aktor dan partai politik yang ada. Jadi perlu dicatat ya, tidak hanya PKB,” ujar Sulaeman Tanjung dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu (6/8/2023).

Pernyataan Sulaeman tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyatakan PKB banyak mendapatkan mandat perjuangan dari Nahdlatul Ulama.

“Kalau Muhaimin bilang PKB dapat mandat perjuangan dari NU itu salah,” kata dia.

Sulaeman menyebutkan warga Nahdliyin yang memberikan suaranya untuk PKB hanya sekitar 10 persen.

“Ini yang harus menjadi PR PKB. Jangan hanya mengklaim tapi kenyataannya mayoritas warga NU tidak menitipkan aspirasinya melalui PKB,” ujarnya.

Dia juga mengatakan partai politik, termasuk PKB, yang berharap untuk meraih suara warga Nahdliyin, harus bekerja keras untuk NU.

“Silakan dibuktikan dengan upaya-upaya kongkret memperjuangkan aspirasi NU. Tidak hanya main klaim dengan pernyataan-pernyataan saja,” pungkasnya.

Back to top button