News

PBB Butuh Dana Rp18,8 Triliun untuk Operasi Kemanusiaan di Gaza

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengungkapkan bahwa dibutuhkan dana sekitar US$1,2 miliar atau setara Rp18,8 triliun untuk mendukung operasi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang kini tengah dibombardir Israel.

OCHA pun berharap mereka dapat menghimpun dana tersebut dari komunitas internasional.

“Besarnya respons dan kendala operasional ini melampaui apa yang pernah terjadi sebelumnya di wilayah pendudukan Palestina dan konteks lainnya. Respons kemanusiaan yang diperlukan mencakup kesehatan dan gizi, ketahanan pangan, perlindungan, air dan sanitasi, tempat tinggal dan barang-barang non-makanan, pendidikan, bantuan tunai multiguna, logistik, telekomunikasi darurat, dan koordinasi,” kata OCHA dalam sebuah pernyataan yang dikutip Middle East Monitor, Selasa (7/11/2023).

OCHA menekankan bahwa biaya US$1,2 miliar hanya untuk operasi kemanusiaan, tidak mencakup biaya pemulihan awal dan rekonstruksi, yang akan diperkirakan setelah situasi keamanan memungkinkan dilakukannya penilaian yang tepat.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk kesekian kalinya kembali menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Bencana yang sedang terjadi membuat perlunya gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu,” katanya kepada wartawan di markas besar PBB di New York, AS, Senin (6/11/2023).

Guterres menegaskan, pihak-pihak yang berkonflik, termasuk masyarakat internasional, memiliki tanggung jawab segera dan mendasar, untuk menghentikan penderitaan kolektif tak manusiawi terhadap penduduk Gaza serta memperluas bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.

“Mimpi buruk di Gaza lebih dari sekedar krisis humaniter. Ini adalah krisis kemanusiaan,” ujarnya.

Merespons kebutuhan dana kemanusiaan yang disampaikan OCHA, Guterres secara meluncurkan permohonan untuk menghimpun dana tersebut. Dia mengatakan, dana tersebut, apabila nanti terkumpul, tidak hanya akan disalurkan ke Gaza, tapi juga ke penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Back to top button