News

PARA Syndicate: Ganjar Bacapres yang Orisinil Bukan Pencitraan

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai meningkatnya elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo, adalah hal yang wajar sebab politikus berambut putih itu memiliki geniusitas atau kepintaran dalam memikat masyarakat.

Selain itu, Ganjar juga konsisten dalam bersikap sebagai pemimpin yang senang ‘turun gunung’. Hal ini dapat dilihat dari upaya Ganjar yang blusukan ke pasar-pasar hingga mencoba untuk dekat dengan anak-anak.

“Saya lihat ini pertarungannya antara mana yang geniusitas, mana yang orisinalitas kekuatan figur, mana yang berubah atau sebagai pencitraan,” kata Ari dalam paparannya dalam acara ‘Ganjar Rebound, Elektabilitas Merangkak Naik, Apakah Jokowi Melirik?’ di kantor Para Syndicate, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Dalam paparannya, Ari mengatakan dengan sudah mencuatnya tiga nama bacapres, Ganjar Pranowo, Prabowo dan Subianto dan Anies Baswedan, dirasa kecil kemungkinan akan muncul nama capres baru dalam persaingan Pilpres 2024.

“Tapi yang menarik dari tiga capres ini, dua orang capres, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, itu pada posisi puncak elektabilitas. Bahkan elektabilitas yang saling berkejar-kejaran,” jelasnya.

Bahkan menurut survei Litbang Kompas beberapa waktu lalu, sambung dia, Prabowo beberapa kali menduduki posisi teratas mengalahkan Ganjar dan Anies pada bulan Mei. Namun, dalam survei Litbang Kompas terakhir, Ganjar akhirnya berhasil mengalahkan Prabowo dan menduduki peringkat pertama elektabilitas tertinggi. “Jarak elektabilitas Ganjar dan Prabowo terpaut tipis, kejar-kejaran, dan menariknya semakin meninggalkan posisi elektabilitas Anies di angka yang cukup besar,” ujarnya.

Ari pun menilai hasil survei tersebut mencerminkan pertarungan sengit antara Prabowo dan Ganjar dalam Pilpres mendatang. Dan tentu yang membuatnya lebih menarik adalah adanya dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada dua capres tersebut.

“Kita lihat kali ini gestur politik Pak Jokowi di persepsi publik itu bermain dua kaki, persis diantara Ganjar dan Prabowo dan kemudian menganyun terus di antara keduanya,” ungkapnya.

Selain itu, jika dilihat dari kekuatan figur masing-masing capres, Ari menilai bahwa perubahan sikap yang ditujukan Prabowo dalam kompetisi kali ini dinilai sebagai sebuah pencitraan belaka. Perubahan sikap yang dimaksud adalah sikap Menteri Pertahanan RI tersebut yang kalem dan kebapakan, berbeda pada kompetisi Pilpres sebelumnya yang terkesan garang dan menggebu-gebu. “Kalau kita melihat di 2019 kita melihat bagaimana Pak Prabowo menggebrak-gebrak meja itu jauh sekali daripada itu,” ujarnya.

Sedangkan Anies, juga memiliki geniusitas seperti Ganjar. Bila Ganjar bisa memikat publik melalui program blusukannya, Anies mampu memikat pendukungnya dengan kepintarannya di atas panggung.

Ari mengatakan masing-masing capres telah menampilkan daya pikatnya ke publik, tinggal publik menilai bagaimana mereka mampu menampilkan nilai-nilai kepemimpinan, kejujuran serta integritas yang mampu mempengaruhi pilihan politiknya. “Ini yang kemudian menjadi background utama publik menoleh ke calon yang dipilih tapi kemudian disukai,” tegasnya.

Back to top button